Pak tua yang satu ini memang tidak pernah berhenti membuat sensasi. Setelah hampir tidak pernah absen dalam setiap aksi untuk mengkriminalisasikan Ahok yang diadakan oleh FPI dan para kroninya, Amiesn Rais juga menuding Ahok melakukan korupsi. Tudingan Ahok korupsi tersebut ikut mendiskreditkan pemerintahan Jokowi yang disebutnya super diskriminatif dalam penegakkan hukum.
Tudingan tersebut disampaikan Amien Rais saat memberikan pidato di acara Refleksi 19 Tahun Reformasi di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2017) malam.
“Zaman Pak Jokowi penegakan hukum (law enforcement) makin nggak karuan. Pelaksaan hukum super diskriminatif, bukan tebang pilih, itu masih lembut,” kata Amien
“Irman Gusman kena OTT nilainya Rp100 juta, dihadiahi hukuman penjara 4,5 tahun. Tetapi Ahok hampir 200 milyar (kasus RS Sumber Waras) berdasarkan temuan BPK, lepas ditangan KPK dengan alasan masih kurang bukti, disamping KPK yakin Ahok tidak punya niat jahat. Bukan main,” tandas Amien.
Tudingan Amien ini jelas sangat mengada-ada. Bukannya kasus ini tidak diusut atau di SP3 kan oleh penegak hukum atas perintah jokowi, tetapi memang tidak ditemukan bukti sahih telah terjadi korupsi. Amien yang sepertinya sudah sangat benci dengan Jokowi dan Ahok akhirnya menuding adanya permainan yang telah dilakukan oleh Jokowi dan Ahok.
Kebencian amien ini memang menjadi sebuah misteri karena tidak begitu jelas apa alasannya begitu membenci kedua orang ini. apakah karena kedua orang ini tidak mengagung-agungkan dirinya?? Atau kedua orang ini pernah menyakiti dan mungkin mengancam dirinya, keluarganya atau perusahaan yang terkait dengan dirinya?? Entahlah sampai sekarang masih belum bisa dipastikan apa penyebabnya.
Tetapi kalau mau ditanya kemungkinan besar apa yang menyebabkan Amien Rais menjadi seperti ini, maka ada satu kemungkinan besar yang bisa kita simpulkan. Amien Rais menjadi seperti ini karena bergaul dengan para koruptor dan kaum intoleran. Pergaulan yang merusak karakter Amien Rais atau Amien Rais yang menemukan gerombolan yang sekarakter dengannya.
Itulah mengapa, Amien Rais tidakk pernah berdiri di kubu Jokowi dan Ahok. sama seperti waktu dia masih menjadi tokoh politik yang disegani, Amien Rais tidak pernah berada di kubu Gus Dur dan Megawati. Dia selalu ada dalam posisi berlawanan dan seperti punya kegemaran untuk terlibat dalam aksi-aksi mengganggu stabilitas politik. Kecuali pada jaman SBY, Amien terlihat kalem dan nyaman. Mungkinkah karena SBY adalah salah satu gerombolannya?? Entahlah.
Menariknya, kini Amien Rais seperti kena karma dan berbalik atau kualat dengan apa yang diucapkannya. Menuding Ahok korupsi, kini malah Amien yang sedang diduga menerima uang hasil korupsi. Jumlahnya memang tidak banyak seperti tudingan Amien kepada Ahok, tetapi dugaan ini sangat telak menampar mulut Amien yang menuduh Ahok korupsi.
Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut Amien Rais menerima aliran dana Rp 500 juta yang diduga berkaitan dengan perbuatan korupsi eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Uang diduga lima kali ditransfer langsung ke rekening mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) itu, selama periode 2007.
“Terdakwa (Siti) menyalahgunakan kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatannya selaku Menkes dengan cara menerbitkan surat rekomendasi,” kata ketua tim jaksa KPK, Ali Fikri, saat membacakan surat tuntutan Siti di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (31/5).
Ali melanjutkan, “Dan meminta Mulya Hasjmy menunjuk PT Indofarma Tbk sebagai penyedia barang dan jasa sehingga menyebabkan PT Indofarma, Sutrisno Bachir, dan Amien Rais memperoleh keuntungan,” kata dia.
WOW!! Amien disebut menerima keuntungan atas hasil korupsi yang dilakukan oleh eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam kasus pengadaan alat kesehatan pada 2005 dan 2007. Tudingan ini bukan diucapkan oleh tokoh politik atau pengamat dan masyarakat awam, melainkan oleh jaksa KPK. Dan ini disebut dalam sebuah persidangan, bukan kata sambutan atau sebuah pidato.
Dugaan ini tentu saja tidak main-main. Segala sesuatu yang disebut dalam persidangan sudah pasti akan ditelusuri dan akan dimintai keterangannya. Sama seperti yang dialami oleh sahabat karibnya, Rizieq Shihab, kini Amien harus juga mengalami pahitnya dipanggil oleh aparat hukum. Jika Rizieq dikejar-kejar oleh polisi, maka Amien harus berurusan dengan KPK.
Berbaliknya setiap perkataan Amien ini kepadanya membuat kredibilitas Amien akan semakin rendah. Sebagai seorang yang disebut adalah tokoh reformasi melawan rezim terkorup, kini malah Amien sedang diduga menerima uang hasil korupsi. Gelar tersebut menjadi tidak pantas lagi disandangkan kepada Amien jikalau memang dia terbukti menerima aliran dana tersebut.
Amien tidak pantas disebut sebagai tokoh reformasi kalau dia pada akhirnya menjadi tersangka kasus korupsi. Sebuah ironi dan situasi yang miris jika melihat begitu drastisnya penurunan karir dan kenegerawanan Amien Rais. Dulu menjadi seorang tokoh reformator kini malah harus siap ditasbihkan menjadi tokoh koruptor kalau dugaan tersebut benar.
Amien sepertinya mengambil banyak jalan dan keputusan yang salah dalam berpolitik sehingga harus mengalami masa-masa kelam seperti ini. Amien harusnya sadar, bahwa jalan kebenaran meski pahit tetapi pada akhirnya akan mendapat kemuliaan. Jalan keserakahan dan kerakusan terhadap kekuasaan pada akhirnya hanya akan mendapat kepahitan dan hukuman dari Penguasa Jagat ini.
Hidup Amien ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi kita. Hati-hatilah bergaul dalam berpolitik dan bersosial, karena salah gaul, rusaklah semua jalan dan keputusan yang kita ambil. Awal dan pertengahannya memang enak, tetapi diakhirnya akan merasakan kepahitan abadi..swd
No comments:
Write komentar