Antara Islamisasi Politik Dan Politisasi Islam

 

Ah kita ini makin bingung aja
Bagaimana mungkin terjadi,
Saya kok makin bingung aja,melihat perkembangan akhir akhir ini, ulama yang menjadi pengurus ,ormas islam terbesar di dunia Nahdlotul Ulama, di katain sesat,antek yahudi yang bukan saja buta mata tetapi juga buta hatinya. Padahal ulama itu demikian di hormati,berdasarkan keilmuan ,berdasarkan nasab dan berdasar kan posisinya sebagai ketua PB NU dan Presiden.
Kami semua diam,karena hormat kami kepada habib Lutfi Pekalongan, juga habib UMAR PAMURAGAN,HABIB AHMAD SUKARAJA ,DAN HABIB ANIS SOLO. Kami juga mengharapkan , orang yang mengatakan itu dan pekerjaan nya atau hobby nya memaki maki Ulama itu segera di aliri sifat halus, sopan santun serta ahlaqul hulk nya nabi, ( yang dianggap sebagai datuk ,odek odek gantung siwur atau canggah buyutnya.yakni Rosulullah kalau memang nasabnya valid . Karena selama ini belum ada pemeriksaan genetika bahwa mereka yang mengaku habib itu memiliki sifat dna yang sama dengan Nabi, apalagi jaraknya sudah 1600 tahun lebih )
Yant terakhir muncul di media sosial adalah ketua kami Prof DR KHSaid Aqil Siraj ,maaf , dipenggal kepalanya dan di taruh ke badan anjing. Ada juga ulama NU, endas endaske, dikatakan kafir, menjual agama dan penjilat kutil babi.Bahkan ada yang disebut sebagai pengikut syiah dan Islam sesat penyembah thogut. Tetapi lihatlah mereka yang lembut hatinya dan ramah perangainya itu tidak membalas dengan makian.
Para ulama pendiri dan pewatis pendidri negerinini, sekaligus penyebar agama dengan moral tertinggi ini ,ya...Mereka yang disebut kiyai oleh para kiyai itu diam saja tidak menjawab dan juga tidak membalas. Karena mereka mengikuti junjung an nya dan keteladanan Nabi, yang pemaaf dan mulia hatinya bak samodera. Sembari membisikan sepotong doa : " ya Allah ampuni mereka yang mengaku keturunan nabi tetapi suka memaki ,ini, karena mereka tidak menyadari ditanah mana mereka berdiri, "
Kami hanya menandai,keruntuhan negara Islam di belahan jagad raya ini, bukan karena di serang dan di hancurkan fisiknya. Tetapi senantiasa di hancur kan psikisnya, psikologisnya dan jiwa serta ruh islamiyahnya. Sehingga mereka tidak faham lagi mana yang dogma ,mana yang syar'i ,mana yang faham dan mana yang berisi ruh illahiyah insani. Islam sekarang dianggap sebagai isme. Faham, bahkan alat untuk mencapai kekuasaan,sehingga jauh dari nilai-nilai islaminya. Islam yang tidak islami.
Islam yang semula menjunjung tinggi kebenaran,karena sumber kebenaran adalah illahi,islam yang semula menjunjjng tinggi harkat martabat manusia,karena kemanusiaan adalah illahi." Walaqod karomna ala bani adam, dan Aku sudah meninggikan derajad setiap anak Adam " musnah menjadi sekat agama yang kejam. Bahkan sekat sekte sekat aluran,sampai terpuruk kepada sekat mendukung atau tidak mendukung.
Selamanya dan selalu,ketika kondisi sudah mendesak maka bangkitlah macan-macan NU untuk menarik tegas tali bangsa,yang dibiarkan kendor sebagai bentuk demokrasinyang menghargai semua pendapat dan elemen manusia indonesia. Ulama Nusantara yang sejatinya adalah para pendekar bangsa, para patriot Garuda Nusantara itu tidak menegakan negaranya hancur,hanya gara-gara permainan rendah para kriminal yang mengaku ulama. Para kriminal yang di ustadzkan. Para mualaf yang tiba-tiba di ulamakan dan memaki ulama-ulama yang puluhan tahun menggeluti kitab-kitabnya yang memenuhi perpustakaan pesantren nya.
Turun gunungnya para Macan itu itu bisa di Lihat setiap jejak rekam bangsa , menjelang masuknya tentara Belanda yang membonceng sekutu, Macan NU dan para pendekar bangsa ditahun 1948 itu di komandoi oleh ulama sepuh "Macan Barong " KH Abas Bunted, menggempur musuh bangsa.
Nah, jika peperangan biasa terjadi di sebuah negara atau antara negara, dan yang mati para tentara yang pangkatnya dibawah mayor. Perang yang di komandoi Pendekar bangsa itu yang menjadi korban adalah jendral dunia ,yang menjadi komandan sekutu, yang memenangi perang dunia ke 2, yang bernama jendral Malaby. Perlu di ketahui , Waktu itu yang namanya irmas Islam HTI,SALAFy dengan cadar ninja ,MTA ,FPUI, GNF MUI, apalagi FPI atau ormas radikal lainnya masih jadi kencing.
Tahun 1964, 1965 dan 1966 dan muncul pergerakan pemberontakan PKI, yang sesungguhnya merupakan rentetan dari peristiwa PKI tahun 1926, 1948 yang terkenal dengan affair Madiun, dan terakhir pemberontakan g 30 s PKI Atau gestock....dan semua yang melakukan pembasmian adalah TNI, dan segenap masyarakat khususnya Banser NU dan Ansor nya..... FPI dan on hisgang nya, juga belum lahir.....
Setelah semua yang dilakukan oleh ulama NU dan anak anak mudanya, mereka kemudian balik ke barak,mengajar dan menjadinustad,menjadimpetani ,berdagang lagi,tanpa meminta rente ekonomi dan kekuasaan nya. Mereka orang ikhlas,yang tidak mengerjakan semua kebaikan untuk bangsa ini demi dirinya,tetapi semua dilakukan karena Allah sehingga tidak pernah membuyuhkan pengakuan,bahkan ditulis sejarahpun tidak.Mereka ikhlas untuk tidaknterkenal,sepanjang santri dan umatnya mendapatkan kesempatan hidup berniaga dan betibadah itu sudah cukup.tidak genit bermain politik,apalagi menyebut dirinya Ulama dan merasa berjasa. Wong semua dioeruntukan sebagai laku,salik ,menjalani suluk untuk Allah kok.
Maka kalau sekarang anak anak muda yang membawa faham wahabi, yang mulai merebak sejak Sby berkuasa itu atau ditahun 1980 an itu, atau bocah kencur tetapi berpenampilan tuwa karena jenggotnya ,mereka mengaku ulama paling hebat,imam besar atau jabatan selangit apapun , setelah mendelet nama nama ulama yang sesunguhnya, itu bukanlah ulama. Ulama itu mendahulukan ahlaq,sebagai mana Nabi nya. Apalagi kalau mengaku Habib. Jadi yang terjadi sekarang in adalah bukan kriminalisasi ulama. Tetapi kriminal yang di ulamakan. Kriminal yang di ustadz kan. Apalagi jika melihat track recordnya, dihukum lebih dari sekali atau dua kali, dalam kasus yang sama maka sudah menyandang gelar "residivis "... kok ulama itu bagaimana.
Kalau disebut imam besar ya pasti bukan imam besar untuk umat Islam yang ajarannya mulia sebagai penyempurna agama,yang lembut dan damai sebagaimana di tampilkan Sayidina Muhammad. SAW .Pasti yang dibawa bukan ajaran keras. Suka memaki dan mengunggulkan nasabnya sendiri yang belum jelas pembuktian kebenarannya.
Hanya modal hidung mancung bisa bahasa arab sepotong sepotong,itu ngaku habib. Maka saya pernah menulis ,jika ingin mencari kiyai yang alim, di Nusantara ini Ada Gus Mus, dan Mbah Maimun zubeir, kalau mencari Habib yang bener sekarang ini ya datanglah ke Habib Lutfi bin yahya, atau Quraisy syihab, atau sahabat saya Habib Oemar Munthohar semarang... yang lain mah berlaku hukum sama....bergantung amaliyah sehari hari.... kalau kriminal ya kriminal tidak udah dikriminalkan sudah kriminal. Kriminal itu ya gitu...... 
Gus Nuril Arifin

No comments:
Write komentar