Kedatangan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ke Manado, Sulawesi Utara, ditolak masyarakat dengan keras. Setelah datang ke kantor gubernur, Fahri langsung meninggalkan Manado sore ini dengan berlarian karena kuatir dikejar massa yang marah melihat mukanya.
"Pak Fahri pukul 17.00 Wita sudah take off ke Jakarta," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/5/2017).
Fahri tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, sekitar pukul 11.00 Wita. Setelah itu, Fahri melanjutkan kunjungan ke kantor gubernur, namun tanpa pengamanan khusus dari polisi.
"Itu kita tidak monitor, tidak ada minta pengamanan ke polisi. Personel hari ini dikerahkan karena tadi malam kita monitor ada pergerakan masyarakat. Saya Maklum, Mereka Masih Belum Terbuka Hatinya, Memang Butuh Pencerahan. Biar bisa berfikir jernih " ujarnya. "Tapi tunggu saja mereka jual akan saya beli, tunggu pembalasan saya!"
Saat tiba, Fahri 'dihadang' massa yang menggeruduk bandara. Massa merangsek ke area pintu terminal kedatangan bandara dengan penuh amarah. Karena masyarakat Manado menganggap Fahri Hamzah itu provokator yang tidak layak menginjakkan kakinya di tanah Manado.
"Massa berkumpul di bandara, ada kumpulan massa yang tujuannya menghalangi datangnya anggota FPI dan kebetulan berbarengan dengan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi saat dimintai konfirmasi terpisah.
Masyarakat Manado tidak butuh ormas atau tokoh yang selalu membuat onar di negeri ini untuk datang dengan alasan apapun ke Manado, masyarakat sudah muak dengan segala kegaduhan yang ditimbulkan oleh mereka.
No comments:
Write komentar