Anies-Sandi Menolak Kontrak Politrik Jakarta Bersyariah, Banyak Pendukungnya Yang Merasa Dikhianati

 




Sejak lama FPI beserta dengan ormas yang sepaham dengan mereka seperti FUI mau pun GNPF MUI ingin menerapkan syariat Islam di Jakarta. Jadi tidak heran jika sekarang mereka ingin Anies-Sandi memenangkan Pilgub DKI Jakarta, agar Jakarta bersyariah dapat dilaksanakan. Mereka ingin Piagam Jakarta dapat diberlakukan di Jakarta. Oleh karena itu, FPI dan kawan-kawannya berjuang dengan keras agar Anies-Sandi dapat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

Untuk menarik pemilih yang sepaham dengan mereka, mereka terus memasang banyak spanduk yang bertuliskan Jakarta Bersyariah dengan gambar Anies-Sandi di sampingnya. Spanduk-spanduk ini disebar di seluruh pelosok Jakarta, dan harapan mereka banyak warga yang akan tergoda dan turut mendukung Anies-Sandi.

Sungguh pengorbanan mereka ini dapat diacungi dua jempol, bagaimana tidak jika sebelum matahari terbit mereka sudah harus menjelajahi pelosok-pelosok Jakarta untuk memasang spanduk tersebut. Mereka total mendukung Anies-Sandi agar Jakarta dapat diterapkan syariat Islam sesuai dengan keinginan mereka.

Bahkan Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Sekjen Dewan Syuro DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta dengan yakin bahwa warga Jakarta sudah mengerti tentang syariat Islam sebagai rahmatan lil alamin, dan tidak salah jika syariat Islam diterapkan di Jakarta.

Yang menjadi harapan dari FPI ini adalah bahwa Jakarta Bersyariah nanti akan mencakup Perda Polisi Syari’ah, Perda hukum cambuk bagi muda-mudi yang berpacaran, dan Perda wajib berbusana Muslim bagi PNS dan Pelajar dengan tertanda Persatuan Muslim Indonesia, seperti yang tertulis pada spanduk yang mereka sebarkan.



Tetapi mimpi tetaplah mimpi, yang akan segera sirna ketika matahari mulai terbit. Sungguh sangat menyakitkan apalagi dalam mimpi tersebut sesuatu yang indah. Begitu juga FPI, sudah memimpikan Jakarta Bersyariah apabila Anies-Sandi terpilih menjadi Gubernur, tetapi impian mereka dibantah sendiri oleh Anies mau pun Sandiaga Uno.

Bagi Anies spanduk Jakarta Bersyariah adalah fitnah dari paslon nomor 2 kepada dirinya. Karena selama ini Anies-Sandi tidak bermaksud untuk menjadikan Jakarta bersyariat Islam. Menurut Anies warga Jakarta sangat pluralis jadi tidak cocok jika diterapkan syariat Islam. Inilah yang membuat FPI kecewa dengan Anies, karena telah tersebar surat kontrak politik Anies yang mendukung Syariat Islam jika terpilih menjadi Gubernur nantinya.



Surat Kontrak Politik Anies Baswedan Seperti yang tersebar di Media Sosial

Begitu juga dengan Sandiaga Uno, yang merupakan Calon Wakil Gubernur pendamping Anies Baswedan juga menyatakan hal yang sama, Sandi ingin Jakarta Plural dan bukan Jakarta Bersyariah. Bahkan Sandi menegaskan tidak ada kontrak politik mengenai Jakarta Bersyariah dengan kelompok Islam.

Sandi bahkan ingin menjadikan Jakarta Plural, menjadi rumah yang ramah bagi semua orang. Jadi Sandi jelas-jelas menolak Jakarta Bersyariah seperti yang digagas oleh FPI dan kawan-kawannya tersebut.


“Mayoritas warga ingin Jakarta yang pluralis, yang bisa memberikan hormat kepada setiap warga,” kata Sandiaga di Jakarta Utara, Sabtu (8/4/2017).

Jika Anies-Sandi sudah menyatakan bahwa jika mereka terpilih nanti, mereka akan menjadikan Jakarta tetap plural seperti sekarang ini, dan bukan menjadikan Jakarta Bersyariah. Jika demikian apakah Anies telah mengkhianati para pendukungnya? Jelas-jelas pendukungnya seperti FPI ingin menjadikan Jakarta Bersyariah agar syariat Islam dapat diterapkan di Jakarta seperti di Aceh. Tetapi Anies-Sandi malah menolak harapan mereka.

Belum terpilih saja Anies sudah mengkhianati pendukungnya, apalagi nanti terpilih menjadi Gubernur. Mungkin semua janji yang diucapkannya selama kampanye akan menjadi omong kosong belaka. Yang ini saja, yang jelas-jelas Anies telah menandatangani kontrak politik Jakarta Bersyariah saja diingkari, apalagi yang tidak tertulis. Mungkin Anies akan mengatakan bahwa dia tidak pernah berucap demikian.

Pengkhianatan sudah dilakukan Anies-Sandi kepada pendukungnya, kepada pendukung yang telah berjuang dengan keras untuk memenangkan mereka. Uang yang tidak sedikit telah mereka keluarkan untuk membuat spanduk-spanduk Jakarta Bersyariah, tenaga juga mereka keluarkan untuk memasang spanduk-spanduk tersebut pada pagi buta. Bahkan mereka mengabaikan keluarga mereka hanya untuk memenangkan pasangan yang mereka idolakan. Tetapi justru kini pasangan yang mereka dukung, mengingkari harapan mereka. Bahkan hal yang menyakitkan adalah mereka dituduh sebagai biang fitnah kepada Anies-Sandi. Mereka justru dituduh sebagai Ahokers yang menyusup di kubu Anies-Sandi. Menyakitkan memang, tapi itulah yang harus mereka terima.

Pengkhianatan ini tentu akan ada balasannya.swr

No comments:
Write komentar