Presiden Jokowi Dinobatkan Sebagai Tokoh Inspiratif Asia

 



PORTAL NEWS, JAKARTA  – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif Asia 2016 dalam kesempatan kunjungan ke Korea Selatan beberapa hari lalu.
“Di Korea, Presiden menerima award dari Asosiasi Jurnalis Asia sebagai tokoh yang menginspirasi Asia 2016,” katanya dalam konferensi pers di ruang VVIP Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21 Mei 2016).
Ia menyebutkan proses penilaiannya sudah dilakukan pada April 2016 dan baru resmi diserahkan saat kunjungan ke negara itu beberapa hari lalu.
Teten menyebutkan dalam kunjungannya ke Republik Korea, Presiden Jokowi juga berdialog dengan masyarakat Korea terutama mereka yang sedang mencari tokoh Asia yang memiliki kepemimpinan dan menginspirasi anak-anak muda.
Menurut dia, dalam kunjungannya ke Korea itu, Pemerintah Kota Seoul juga menobatkan Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan kota itu.
“Selain bertemu dengan Presiden Republik Korea Park Park Geun-hye, Presiden Jokowi juga bertemu dengan sejumlah politisi di negara itu,” katanya.
Presiden Jokowi juga bertemu dengan Gubernur Seoul dan beberapa gubernur lain di negara itu serta masyarakat di Korea Selatan.
Bahkan Presiden Jokowi sempat menjelaskan makna blusukan pada acara The 7th Asian Leadership Conference di Seoul, Korea Selatan. Melalui management by walking around tersebut, menurut Presiden, berbagai masalah pelik dapat dipecahkan.
Presiden Jokowi berbagi pengalamannya ketika pertama kali memulai karirnya di bidang politik sebelas tahun yang lalu sebagai Wali Kota Solo. “Saya hanya blusukan, blusukan, dan blusukan. Hanya dengan blusukan dan berbicara langsung dengan masyarakat, saya bisa menemukan hal-hal yang menarik,” ujar Presiden.
Melalui blusukan, Presiden mengetahui, salah satu masalah besar di Kota Solo kala itu yang ia temukan adalah banyaknya pedagang ilegal yang tidak teratur di alun-alun kota. Akibatnya muncul kemacetan dan tumpukan sampah di mana-mana.
“Banyak wali kota sebelumnya yang sudah mencoba untuk mengatasi masalah ini. Namun, setiap kali mereka mencobanya, muncul kerusuhan dan demonstrasi. Kemudian semuanya mengatakan kepada saya bahwa masalah tersebut sudah tidak bisa dibenahi lagi,” tandasnya.
“Pada akhirnya saya berkumpul dengan mereka sebanyak 54 kali. Saya juga undang mereka untuk sarapan, makan siang, dan makan malam sekitar 20 kali,” bebernya.
Setelah 7 bulan, para pedagang setuju untuk direlokasi ke tempat yang jauh lebih baik. Sejak saat itu, alun-alun kota menjadi tempat yang nyaman bagi para keluarga untuk rekreasi.
Namun, ketika dia dipercaya untuk memimpin Indonesia, Presiden menyampaikan dirinya tidak lagi melakukan blusukan. “Sekarang saya terbang! Saya masih ingin blusukan, namun Indonesia adalah negara yang besar,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Namun demikian, Presiden buru-buru menambahkan, dirinya hanya bercanda. Presiden mengatakan dirinya tetap melakukan hal yang sama seperti saat menjabat sebagai wali kota. Meskipun kini dipercaya menjadi pemimpin di sebuah negara besar, Indonesia. (wartamerdeka.id)

No comments:
Write komentar