Giliran Plt Gubernur Sumarsono Yang Kini Menampar Anies Soal Open Governance

 





Kita semua pasti kenal dengan Plt Gubernur rasa Gubernur asli Sumarsono. Dirinya memang harus netral, tapi sepertinya debat soal Open Governance membuat dirinya pun perlu ikut angkat bicara.

Kita tahu sendiri bahwa Jakarta itu sudah sangat open. Kalau dipaksa lebih open bisa-bisa semua PNS buka baju. Tapi Anies entah mengapa merasa bahwa Jakarta itu belum cukup kadar Open Governancenya. Nah, disini Sumarsono memberika respon yang begitu sadis.

“Setahu saya sebagai Dirjen Otda melihat perkembangan daerah se-Indonesia, tidak ada daerah lain yang setransparan Jakarta” ucap Soni.

“Mungkin kurang informasi saja. Barangkali, maklum, orang luar butuh informasi. Itu berarti Pemprov DKI mungkin termasuk lewat medianya belum mensosialisasikan atau sosialisasinya enggak menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ucap Soni.

Hahahaha. Anies kembali disebut kurang informasi. Setelah debat kemarin dimana Anies memakai data abal-abal dan disebut oleh Ahok datanya dari mana, sekarang Sumarsono pun menyebut Anies begitu. Bagaimana tidak sakit, semua pihak Pemprov DKI membantah pernyataan Anies. Kita tahu sendiri bahwa Sumarson itu mesti netral, tidak mendukung Ahok.

Bila sudah begini, jelas bahwa apa yang dikatakan Anies itu asal cuap. Apa Anies tidak berusaha mencari di Internet data anggaran Provinsi DKI? Apa Anies tidak pernah mencari channel Pemprov DKI yang memuat video sidang anggaran? Kayaknya Anies perlu searching google dulu sebelum bicara.

“Saya luruskan dulu, yang adalah yang disebut dengan good governance bukan open governance. Good governance itu komponennya, prinsip-prinsipnya ada 10 prinsip. Tiga paling penting adalah akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi,” ujar Soni

“Mungkin yang dimaksud open governance oleh Pak Anies aspek transparansi di dalam clean governance yang transparan,” imbuhnya.

Menurut Soni, Jakarta adalah kota dengan tingkat transparansi paling tinggi di Indonesia. Indikator tersebut bisa dilihat dari akses kepada publik yang dapat dengan mudah dibuka. Tak hanya itu, rapat-rapat yang digelar juga dapat dengan mudah dilihat dari media sosial.


Sudah jelas bukan? Kalau Sumarsono yang bukan pendukung Ahok saja sudah membantah Anies, Anies mau ngeles apa lagi?

Anda bisa akses namanya Gubernur memimpin rapat saja besoknya atau hari itu bisa akses di Youtube. Saya kira sangat open. Ada keluhan juga bisa diakses lewat qlue,” ujar Soni.

Nah, kurang open apalagi coba? Anies selalu menuduh ini itu kepada Ahok tetapi semuanya dengan mudah terpatahkan. Apa kabar tuduhan Anies ada mall yang dibangun diatas tanah negara? Sekarang Anies diam seribu bahasa. Kalau didiamkan berarti saat itu Anies menuduh tanpa data. Sekarang tidak berani bilang apa-apa lagi.

“Jadi dari segi transparansi kekaguman saya terhadap Jakarta justru sangat open,” tambah Soni.

Bila Sumarsono saja bisa kagum dengan transparansi Jakarta, masak Anies masih merasa Pemprov Jakarta tertututp? Apakah Anies sendiri transparan saat masih di kementrian pendidikan? Bagaimana laporan keuangan soal diundangnya Indonesia ke pameran buku di Jerman?

Indonesia menghabiskan 146 Milyar selama 3 hari. Buku yang dihadirkan pun hanya 200 buku. Bayangkan, buku tersebut dibuat dari apa? Bersampul emas dan permata? Apa Anies berani dengan transparan menunjukkan laporan keuangan tersebut? Kalau tidak berarti Anies memang hanya mampu bicara, teori semua tanpa praktek.

Coba, dari semua tuduhan Anies, mana yang benar-benar kenyataan? Data saat debat saja bisa bersalahan, tuduhan mall di atas tanah negara sudah didiamkan, sekarang menuduh Jakarta kurang open? Wah, betul-betul Anies ini. Asal cuap tanpa bukti. Santun kata-katanya tapi hatinya titik-titik.

Anies sebaiknya mengenal apa itu google. Mbah google bisa membantu Anies untuk mencari data yang bisa menjatuhkan Ahok. Tapi harusnya Anies sudah tahu hal ini. Apa jangan-jangan Anies tidak bisa menemukan kesalahan Ahok di google.com? Jadi Anies lari ke sapi-sapian.com yang bisa menemukan kesalahan Ahok dengan mudah.

Hm… Sepertinya memang hal itu yang terjadi. Tuduhan Anies membuat orang garuk kepala. Ya, mananya juga sudah kebelet ingin jadi Gubernur. Logika dibuang demi mendapatkan kekuasaan. Salam Manies.swd

No comments:
Write komentar