Said Aqil Siradj: Kalau Menganggap FPI Membela Islam Betapa Rendahnya Pemahaman Islam

 


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengaku prihatin melihat rendahnya pemahaman masyarakat Indonesia terhadap ajaran Islam dan Ahlul Sunnah wal Jamaah. 

Hal itu disampaikannya terkait hasil survei Alvara Research Center yang menyatakan Front Pembela Islam (FPI) sebagai ormas ketiga terbesar paling dikenal dan dianggap sebagai pembela Islam.

"Kesimpulan saya betapa masih rendah pemahaman mereka terhadap Islam dan Ahlul Sunnah wal Jamaah. Kalau orang sudah tertarik FPI terus dianggap membela Islam itu kan betapa rendahnya pemahaman Islam," kata Kiai Said saat pemaparan survei di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (30/1).

Kiai Said mengaku heran dengan umat muslim Indonesia yang justru menghujat saat dirinya berkoar tentang Islam sebagai agama yang toleran.

"Justru sebaliknya, saya yang mati-matian menunjukkan Islam toleran moderat dan toleran malah dicaci-maki. Saya sendirian dicaci, biarkan saja. Ini saya bilang rendah sekali pemahaman Islam di Indonesia," tegasnya.

Sebelumnya, CEO dan Founder Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, penelitian terbaru lembaganya menunjukkan jika NU, Muhammadiyah dan Front Pembela Islam (FPI) merupakan tiga ormas Islam yang paling banyak dikenal oleh umat muslim Indonesia

NU menempati posisi ormas paling dikenal yakni 97,0 persen, Muhammadiyah dengan 93,4 persen, dan FPI 68,8 persen. Kemudian ada Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 35,5 persen, Persatuan Islam (Persis) 19,0 persen, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) 13,5 persen, dan Front Umat Islam (FUI) 9,8 persen.

Survei sendiri dilakukan dengan metode wawancara interview menggabungkan metode random sampling dengan jumlah responden 1626 orang di 34 provinsi yang berusia 17-65 tahun. Survei digelar pada minggu ke empat November hingga minggu pertama Desember 2016 dengan tingkat kesalahan 2,47 persen. (ca/rml) 

No comments:
Write komentar