Tak heran jika Jonru dan NU Garis Lurus selalu menebarkan fitnah dan permusuhan sesama anak bangsa. Hal ini terlihat ketika Harry Tanoe mengunjungi salah satu pesantren dimana para santri menyambutnya dan mencium tangannya dengan perasaan hormat. Bahkan ketika Harry Tanoe datang, dia disambut dengan shalawat Badar.
Bagi NU Garis Lurus dan Jonru, hal ini adalah penghinaan kepada umat Islam, dan menunjukkan bahwa Islam itu rendah dan murahan. Di otak mereka hanya ada perasaan negatif dan curiga. Padahal dalam kitab ta’lim al-Muta’allim disebutkan bahwa kita harus menjauhi perasaan iri dan dengki karena akan menjadi sia-sia, dan hendaknya bagi orang alim (berilmu) menghindari pikiran negatif karena akan menimbulkan mala petaka.
Memang saya sendiri tidak suka dengan cara Harry Tanoe dalam berkampanye, tetapi itu tidak serta merta membuat saya menjadi orang yang berfikir negatif tentang dia. Adapun masalah mencium tangan, itu memang kebiasaan santri, di mana jika ada orang yang lebih tua, wajib kita mencium tangannya dan hormat kepadanya. Kyai mengajarkan hal itu tidak menyebut hanya untuk umat Islam, melainkan umum, siapapun yang lebih tua meskipun berbeda agama maka wajib baginya menghormati dengan cara mencium tangan. Saya pun ketika Mondok, sering mencium tangan tetangga saya yang non Muslim jika saya habis pulang ngaji, ketika tetangga saya duduk didepan rumah saya. Kyai tidak marah, karena itu menunjukkan kita sebagai umat Islam harus menunjukkan rasa hormat kepada siapa saja.
Apakah dengan kita mencium tangan orang yang lebih tua dengan non Muslim menunjukkan bahwa Islam itu direndahkan? oh tidak! orang yang berfikir seperti itu justru harus diperiksa kadar kewarasannya. Justru dengan mencium tangan orang yang lebih tua meskipun itu non Muslim menunjukkan bahwa kita umat Islam melakukan apa yang diajarkan di pesantren yaitu akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah yang selalu menjenguk orang Yahudi yang memakinya dan memberikan makan ketika dia sakit, serta bagaimana Rasulullah mencium tangan seorang tukang batu yang mana dari tangan itu dia bisa menafkahi keluarganya. Apakah dengan mencium tangan tukang batu Rasulullah lantas merendahkan diri?
Adapun berdiri menyambut Harry Tanoe, tidak dipermasalahkan dalam Islam. Rasulullah pernah memberi penghormatan kepada jenazah Yahudi dengan berdiri ketika jenazah Yahudi di bawa dan melewati Rasulullah. Apakah dengan perilaku tersebut Rasulullah merendahkan dirinya?
Lalu Harry Tanoe memakai baju Muslim ke Pesantren dihina, padahal dia dalam rangka menghormati Pesantren sehingga memakai pakaian sopan, nanti kalo dia pakai jas atau pakai baju non Muslim dihina lagi.
Sungguh, menebar kasih itu tidaklah memandang apa agamanya. Bahkan Paus sendiri pernah mencium kaki seorang Muslim. Lantas apakah Gereja merasa terhina? tidak. Justru mereka mengklaim bahwa inilah yang diajarkan Yesus yaitu mengasihi sesama manusia. Bahkan musuhpun harus dikasihi, “Jika kau ditampar pipi sebelah kanan maka berikanlah pipi sebelah kiri”
Oleh : Ardiyansyah
Sumber : islamramah.com
BACA JUGA : Bikin KTP Dipersulit Jokowi Marah Besar
No comments:
Write komentar