Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan perwakilan ulama se-DKI Jakarta menganjurkan agar perbedaan agama hendaknya tidak dijadikan alasan untuk melegalkan cara kekerasan kepada umat agama lain. Apalagi, aksi kekerasan itu dipakai untuk tujuan politik.
"Saya tahu model begini ini bagian dari politik. Saya sudah kenyang hadapi (kekerasan atas nama agama untuk tujuan politik) sejak di Belitung Timur," kata Ahok saat berpidato di depan perwakilan ulama di Gedung Balai Kota, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
Fitnah atas nama agama, lanjut Ahok, biasanya ditebar untuk menciptakan stigma bahwa orang kafir tidak pantas menjadi pemimpin. "Biasanya mereka pakai Surat Al-Maidah Ayat 51 yang bunyinya hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadikan orang kafir sebagai pemimpinmu," imbuh Ahok yang mengutip Ayat Suci Al Quran.
Menurutnya, ayat itu sengaja dipolitisir dan sengaja digunakan untuk menjatuhkannya demi keuntungan kelompok tertentu. "Temen-temen saya yang muslim bilang saya lebih Islam daripada orang Islam sendiri. Orang Islam kan etos kerja keras, tidak maling. Nah, soal saya tidak dapat hidayah kenapa tidak masuk Islam saja? Iya, itu urusan Allah. Jangan salahin saya. Kok, marahnya ke saya?" tandasnya.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Foto: FH
Sumber : wartaekonomi.co.id
No comments:
Write komentar