Agama Diciptakan Untuk Memperbaiki Ahlak Manusia, Bukan Untuk Memblok Dan Saling Membenturkan

 

Saat teman muslim bertanya kepada saya, "Sampeyan itu agamanya apa sih?"
Saya jawab, "Sama seperti sampeyan.."

Lalu datang teman saya yang Nasrani, "Loe itu Kristen khan?"
Saya jawab, "Benar sekali.."

Sejurus kemudian datanglah teman-teman saya dari Budha, Hindu, Khonghucu dan aliran kepercayaan lainnya sambil berkata "Bukankah sampeyan dulu bilang sampeyan itu agama Budha, Hindu, Khonghucu lah terus yang benar agama sampeyan yang mana?"

Saya jawab, "Semuanya benar.."
Mereka semakin bingung, kok bisa gitu di campur adukkan?"

Saya jawab lagi..
"Adakah dari saudara semua dengan yakin dan pasti Tuhan semesta alam ini agamanya apa?"
Jika di setiap agama dan aliran kepercayaan meyakini bahwaTuhan semesta alam ini selalu mengajarkan kasih sayang dan berbuat baik lalu kenapa saya mesti memilih salah satu dari agama sampeyan?"

"Bukankah jika saya memilih langsung Tuhan semesta alam sama dengan sudah menjadi umat agama-agama yang sampeyan anut sekarang?"

Bukankah tujuan agama salah satunya agar umat manusia itu mengenal siapa Tuhannya?"

Lalu jika saya sudah mengenal siapa itu Tuhan dan bagaimana itu Tuhan sang Maha Pengasih dan Penyayang untuk apa lagi saya memakai baju agama?"

Sama dengan saudara pergi ke rumah teman saudara, jika sudah sampai ke rumah temanmu dan bertemu dengan temanmu tak perlu motormu juga ikut masuk ke ruang tamu temanmu bukan?"

Spiritual adalah seni mengelola jiwa, akal sehat dan nurani agar selalu sehat dan waras. Spiritual itu sudah tidak di batasi oleh sekat perbedaan, jarak dan waktu.

Meniru kata-kata dalam Injil sembahlah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Tidak di sebutkan untuk menyembah Tuhan lewat agamamu apa tapi lewat roh karena dimensi alam roh sudah tidak terikat oleh ruang dan waktu, tidak perlu lagi soal aturan tektek bengek hanya sekedar untuk menyembahNya karena Tuhan semesta alam ini adalah roh maka oleh roh yang ada di dalam kitalah kita baru bisa menyatu dengan diri Nya, memahami segala ayat2 cintaNya lewat alam semesta ini.

Menyembah Tuhan dengan kebenaran sejati bukan dengan aturan yang mengikat yang justru seringkali membuat beban umatnya, yang seringkali jadi ada sekat antara satu dengan yang lainnya.

Menyembah Tuhan dengan kebenaran, kebenaran dalam segala ucapan, prilaku, perbuatan pikiran kita.
Itulah pemahaman spiritual dari arti menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Dan itulah yang saya lakukan sekarang dalam menyembah Tuhan semesta alam, bukan berdasarkan dogma dan doktrin dari agama apapun juga.

Bagi saya pribadi tidak peduli apa yang saudara sembah dan yang di Tuhankan oleh saudara semua, mau sandal jepit butut, mau batu, mau duit, mau pohon, binatang atau apapun juga. Yang penting bagaimana refleksi atau dampak dari pertemuan saudara dengan yang di Tuhankan oleh saudara semua apakah baik dan berguna kepada sesamamu atau malah merusak, membenci dsbnya kepada sesamamu.."

Namaste, salam sejahtera, wassallam, omitofut, oom swastiastu, semoga semua mahluk berbahagia..

No comments:
Write komentar