AHOK : Kalian Bisa Memenjarakan Jasmani Saya, Tetapi Tidak bisa memenjarakan ide-ide saya”

 


Ahok di Rutan Cipinang/Foto: Ditjen Pas

“Kalian Bisa Memenjarakan Ahok, Tetapi Tidak bisa memenjarakan ide-ide saya”

Pernyataan ini disampaikan Ahok saat bertemu para pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016). Ahok yang sepertinya sudah mendapatkan firasat tidak akan bisa lepas dari jerat hukum sudah mengumandangkan kalimat urat syaraf kepada para gerombolan mafia dan koruptor yang ingin memenjarakannya untuk mengincar APBD DKI yang adalah APBD terbesar di Indonesia.


Ahok sudah mewanti-wanti dan mengantisipasi akhir dari kasus yang menjeratnya. Ahok sudah merasakan bahwa kondisi tekanan massa yang besar akan sangat sulit untuk memberikan kebebasan kepadanya. Apalagi, dalam beberapa kali aksi, Jokowi diincar dengan aksi makar.

Dalam perkembangannya Ahok pun mengalami kekalahan Pilkada dan juga divonis 2 tahun penjara. Jika kekalahan Pilkada membuatnya berpikir untuk tidak lagi terlibat dalam politik, entah apa yang akan dipikirkan Ahok meresponi vonis 2 tahun yang diberikan hakim.

Vonis hakim kepada Ahok ini memang memberikan beragam tanggapan. Baik dari pakar hukum, politik, maupun dari keluarga Ahok. Dari sisi hukum, pakar hukum Jamin Ginting menyatakan keterkejutannya atas vonis hakim tersebut. Apalagi dalam tuntutan Jaksa pasal 156a huruf a KUHP diabaikan.

Tetapi hakim seperti punya pemahaman sendiri dan memutuskan bhawa Ahok secara sah terbukti bersalah secara pidana melanggar Pasal 156a huruf a KUHP yakni secara sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama. Ahok pun segera dibawa ke Rutan Cipinang karena hakim dalam vonisnya meminta Ahok untuk ditahan.

Vonis hakim ini tentu saja menjadi sebuah kemenangan dari kubu pendemo nomor togel. Hal ini juga menunjukkan bahwa dipenjaranya Ahok adalah kemenangan sebuah kerumunan massa dan ancaman yang akan mengancam stabilitas pemerintahan. Apalagi dalam demo terakhir ancaman yang diserukan sangat mengerikan.

Mantan Ketua PP Muhamadiyah Profesor Amien Rais, yang ikut turun ke jalan berbaur dengan massa aksi simpatik 505. Menyerukan sebuah ancaman jika Ahok tidak ditahan dan dibebaskan. Amien akan mengajak umat islam membuat sebuah perhitungan.


“Kita bikin perhitungan lagi, jangan entengkan umat Islam,” tegas Amien

Dugaan bahwa Ahok dikorbankan demi menenangkan massa memang tidak bisa diabaikian. Apalagi aksi aparat hukum mengikuti keinginan massa sudah terlihat dalam proses yang dilakukan pihak kepolisian yang sangat cepat dan juga pada saat proses P21 di pihak kejaksaan. Negara memang masih perlu belajar bagaimana hukum bisa ditegakkan tanpa perlu takut tekanan massa.

Kini Ahok harus mengalami sebuah tragedi hukum dan menjalani sebuah takdir dipenjara karena provokasi Buni Yani dan GNPF FPI. Semua tanpa adanya tabayyun, tanpa ada peran pemerintah dalam hal ini Kemendagri yang memberikan peringatan kepada Ahok dalam kapasitasnya sebagai Gubernur.

Hukum pidana dikedepankan tanpa ada proses mediasi yang baik. Semua hanya karena kebencian kepada Ahok yang telah memutus uang bansos dan hibah kepada ormas, serta e-budgeting yang ditolak DPRD yang membuat mereka dan pejabat DKI jadi susah mencuri uang rakyat.

Ada yang mencoba, tetapi akhirnya malah kena tangkap KPK dalam aksi OTT. Siapa lagi kalau bukan Sanusi gerombolan penggarong uang di DPRD DKI Jakarta. Tetapi apapun usaha mereka untuk kembali menggarong uang rakyat, Ahok sudah membuatkan sistem untuk memproteksinya.

Salah satu cara yang disiapkan oleh Ahok adalah saham milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI akan dijual kepada publik. Tujuannya agar masyarakat bisa mengawasi keuangan milik BUMD.

“Rencana kami semua BUMD nanti jual saham. Supaya semua orang bisa mengawasi dan BUMD enggak jadi sapi perah lagi,” kata Ahok pada para pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).

“Saya menyiapkan semua supaya waktu saya enggak jadi gubernur lagi, nanti yang jadi gubernur susah curangnya,” lanjutnya.

Tentu saja masih banyak ide-ide Ahok lainnya yang sudah dipersiapkannya demi mengamankan apa yang menjadi hak warga Jakarta. Semua akan tetap dikerjakan sampai masa baktinya selesai pada bulan Oktober. Semua dilakukannya demi warga Jakarta yang menolaknya.

Jadi, ingatlah terus apa yang menjadi seruan Ahok ini. Seruan yang akan tetap diteruskan oleh Ahok-Ahok lainnya.

“Kalian Bisa Memenjarakan Ahok, Tetapi Tidak bisa memenjarakan ide-ide saya”

Salam Ahok.

No comments:
Write komentar