Inul Daratista adalah seorang pedangdut yang dikenal dengan goyangan “ngebor”-nya. Mulai eksis di dunia tarik suara genre dangdut, Inul pun menjadi artis ibukota dan mulai menjadi artis nasional. Kerja kerasnya membuahkan hasil. Perempuan bernama asli Ainur Rohimah ini lahir di Pasuruan tahun 1979. Muslimah taat ini memiliki sebuah cerita yang panjang di dunia tarik suara.
Inul Daratista memulai karir penyanyi dangdut lewat acara-acara sederhana di daerah Pasuruan, Jawa Timur. Tanpa sepengetahuannya, aksi panggung Inul diabadikan oleh seseorang dalam sebuah rekaman video. Video ini lantas diperbanyak dan diedarkan dalam format VCD ke berbagai pelosok daerah, ini yang mendorong nama Inul mulai terkenal.
Julukan “Ratu Goyang Ngebor” pun menjadi ciri khas dari Inul, karena goyangannya yang seperti mesin bor. Menurut saya ini kurang pas, karena tidak ada lantai yang hancur karena goyangannya. Hehehe.
Inul mulai tampil di banyak tempat. Perlahan namun pasti, jadwal panggung Inul mulai padat dan ia mulai terkenal di jagad pertelevisian Nasional. Sejumlah televisi mulai berebutan untuk menampilkan Inul dengan suara dan goyangannya.
Inul Daratista dikenal pada tahun 2000an. Artinya sudah 17 tahun ia menjadi figur publik yang mengisi acara hiburan di Indonesia. Selama itu pula, tidak ada pemberitaan miring yang menghabisinya dan menghantamnya. Kita mengetahui bahwa dunia entertainment itu sangat menggoda. Nikmat duniawi yang begitu besar tersedia di dunia entertainment. Namun melihat tidak ada kisah-kisah yang terlalu fenomenal yang dialami Inul, tentu kita dapat berkesimpulan bahwa Inul adalah orang yang cukup baik.
Mungkin ada satu atau dua kasus yang menerpa, salah satunya mengenai hak cipta. Namun hal ini sudah ditelusuri dan diselesaikan secara hukum. Entah bagaimana kelanjutannya, saya tidak ingin membawa artikel ke arah sana.
Sekarang ia sudah separuh baya, 39 tahun. Tentu ia sudah mengerti kondisi fisiknya, sekarang tidak ada goyangan panas yang ditampilkan oleh Inul. Ia mulai fokus kepada dunia tarik suara dan mengisi beberapa acara seperti Dangdut Academy sebagai juri.
Dari rekam jejak, sangat terlihat bagaimana Inul Daratista menjaga dan menetapkan integritasnya. Namun akhir-akhir ini kabar miring diembuskan dari kaum bumi datar, khususnya para pendukung Anies. Postingan Instagram Inul menuai kontroversi perihal dukungannya kepada Ahok dan klarifikasinya di dalam kalimatnya yang dianggap kontroversial, padahal biasa saja.
Para kaum bumi datar sempat melakukan boikot kepada Inul karena ucapannya yang dianggap menista ulama. Bahkan sampai sekarang. Ia menjadi bulan-bulanan. Bagaimana mungkin mereka (kaum bumi datar) yang belajar agama, namun memiliki perkataan dan hati yang tega untuk memfitnah Inul?
Inul jelas mengatakan kasus yang menjerat Rizieq Shihab dengan Firza Hots. Bahkan polisi sekarang sedang menyelidiki kasus ini. Jelas sekali bahwa Inul menjadi orang yang mengatakan fakta, bukan hoax, seperti apa yang sering diucapkan oleh para pendukung Anies Sandi.
Seiring waktu berlangsung, Inul pun harus menerima Anies sebagai tamu undangan dari acara yang sempat hampir diblokir oleh KPI, Dangdut Academy 4. Inul yang “kelihatannya” mendukung Ahok, menerima kehadiran Anies Baswedan di acara Dangdut Academy 4.
Di acara Dangdut Academy 4, Inul menerima Anies dan bahkan menyanyi bersamanya, tanpa harus menunjukkan dukungan. Tentu ini merupakan tamparan keras dari Inul kepada Anies. Di hari yang sama, para pendukung Anies mengusir Haji Djarot keluar dari masjid. Justru sekarang penistaan agama dilakukan oleh pendukung Anies.
Maling teriak maling, penista agama teriak penista agama. What on earth?
Acara yang diisi oleh beberapa artis ibukota sebagai juri, malah menjadi ajang penerimaan Anies dan kampanye Anies. Anies terlihat canggung dan ia bergoyang kesana kemari, seperti bola ping pong…. Ups. Kok saya malah nyanyi ya? Mari kita lanjutkan.
Juri-juri Dangdut Academy berfoto dengan Anies, tak terkecuali Inul Daratista. Mereka berpose OK OCE. Namun Inul yang kita kenal sebagai sosok wanita berintegritas dan tidak “menjual” murah dukungannya. Ia tidak berpose OK OCE Meskipun seluruh juri melakukan salam tersebut, Inul tetap tidak melakukannya. Inilah karakter pendukung Ahok Djarot. Luar biasa bukan?
Kita tahu bahwa Inul sudah tepat di dalam melakukan hal tersebut. Mengapa? Karena jelas ia adalah pendukung Ahok. Pendukung Ahok memiliki integritas yang kuat, identitas yang jelas, dan inner security yang mantap.
Ketenangan seorang pendukung Ahok Djarot sangat nyata. Tidak ada aksi anarkis dan aksi provokasi yang dilakukan untuk mendulang suara Ahok Djarot. Pendukung Ahok Djarot adalah pendukung rasional, tidak emosional. Emosi pendukung Ahok Djarot mungkin ada, namun emosi yang positif dan emosi memenangkan Ahok Djarot.
Kita melihat bagaimana integritas pendukung Ahok Djarot diwakilkan oleh Inul Daratista. Pedangdut yang meniti karirnya dari sederhana. Terkenal karena VCD bajakan, dan menjadi “ibu juri” bagi para pedangdut. Inilah Inul Daratista. Manusia sederhana, mendukung orang yang sederhana, secara sederhana juga menunjukkan integritasnya.swd
No comments:
Write komentar