Hebat! Fadly Zon Ancam Jokowi Awas Kalau Sampai Ahok Dijadikan Menteri

 

Ahok versi quick count dalam pilkada DKI Jakarta 2017 rupanya belum memuaskan nafsunya Fadly Zon untuk menghabisi Ahok dari peta perpolitikan Indonesia. Sekalipun Ahok sudah kalah telak dalam pilkada DKI, dendam kesumatnya belum tertuntaskan kalau batang hidung Ahok masih ada dilingkar kekuasaan.

Pasca kekalahan Ahok versi quick count dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, Ahok digadang-gadang oleh mayoritas rakyat Indonesia yang menginginkan Ahok menjadi Menteri Dalam Negeri. Keinginan itu adalah keinginan yang wajar karena banyak orang menggantungkan harapan mereka kepada Ahok yang cerdas dan memiliki integritas yang tinggi.

Akibat keinginan mayoritas rakyat Indonesia yang disuarakan melalui media-media sosial, Fadli Zon langsung mengancam Presiden Jokowi agar jangan coba-coba angkat Ahok jadi Menteri. Menurut anak buahnya Prabowo Subianto itu, jika Presiden Jokowi sampai menunjuk Ahok menjadi Menteri, maka Jokowi harus siap menanggung risikonya.

“Silakan saja, tentu dengan segala risikonya,” ancam Fadli Zon.

Menurut Fadly Zon, jika suatu saat nanti Ahok sampai dijadikan Menteri oleh Presiden Jokowi, artinya nyata sudah dugaan mereka selama ini bahwa Ahok si penista agama Islam ternyata memang benar didukung oleh Istana Negara. Dengan kata lain, Fadly Zon mau bilang bahwa Presiden Jokowi adalah pendukung dan pembela penista agama Islam.

Ancaman yang dilakukan Fadly Zon terhadap Presiden Jokowi tujuannya sudah jelas, yaitu untuk mempengaruhi alam bawah sadar Jokowi agar tidak jadi mengangkat Ahok jadi Menteri.

Ancaman dengan mengatakan jangan coba-coba angkat Ahok jadi Menteri, seolah-olah dia mau kasih tahu Presiden kalau sampai angkat Ahok jadi Menteri, maka pihak mereka akan terus menciptakan kegaduhan-kegaduhan dan kekacauan-kekacauan seperti yang telah mereka lakukan terhadap Ahok selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta.

Padahal belum ada sinyal maupun statement apapun dari Presiden Jokowi yang mengarah akan mengangkat Ahok jadi Menteri. Presiden Jokowi hanya menanggapi secara singkat keinginan rakyat banyak yang ingin Ahok jadi Menteri bahwa Ahok masih Gubernur DKI Jakarta sampai Oktober 2017.

Selain itu, bukankah pengangkatan seseorang menjadi Menteri adalah hak prerogatif Presiden? Kok bisa Fadly Zon mengintervensi hak prerogatif Presiden dengan mengancam Jokowi dalam kapasitasnya sebagai seorang kepala negara?Hebat nian. Jangankan hanya seorang Fadly Zon, seorang Prabowo Subianto pun tidak punya hak untuk main ancam terhadap Presiden yang notabene adalah simbol negara.
Entah kenapa betapa bencinya Fadly Zon ini terhadap Ahok. Padahal Ahok tidak pernah melakukan satu kesalahanpun terhadapnya. Mentang-mentang sudah berhasil menjegal Ahok dari pilkada DKI dengan berbagai aksi abal-abal mereka melalui aksi-aksi nomor togel cantik 411, 211, 313, lalu bisa seenaknya main ancam terhadap Presiden RI.
Belum apa-apa sudah takut Ahok jadi Menteri. Mungkin Fadly Zon pikir Presiden Jokowi akan takut dengan ancamannya tersebut. Fadly Zon lupa bahwa Jokowi adalah Presiden yang tidak mempan intimidasi dan perang urat saraf murahan. Justru semakin di-kepret, Jokowi semakin melaju kencang. Istilahnya Setya Novanto, Presiden Koppig (nekat).

Mengkritik Presiden adalah hal yang wajar dan lumrah dalam kehidupan berdemokrasi, tapi kalau sudah sampai level main ancam terhadap kepala negara, itu artinya sudah melanggar hukum. Mengancam warga negara biasa saja bisa kena pidana, apalagi mengancam Presiden yang notabene adalah kepala negara dan simbol NKRI.
Kalau sama Presiden sudah berani main ancam secara frontal dan terang-terangan, apalagi sama rakyat jelata?
Kura-kura begitu.
Sumber : [seword]

No comments:
Write komentar