Pemprov DKI akan Jemput Jenazah yang Ditolak Disalatkan di Masjid

 


Jakarta - Pemprov DKI akan menjemput jenazah yang ditolak disalatkan karena mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilgub Jakarta. Hal ini terkait dengan beredarnya spanduk menolak mensalatkan jenazah di beberapa tempat di Jakarta.

"Saya kira begini, itu namanya fardu kifayah. Kalau kita mengatakan diri kita seorang muslim, saya kira sudah tahu fardu kifayah, ndak ada yang dimakamkan tanpa disalatkan, saya kira itu intinya. Kalau memang masjid di depannya menolak karena sekelompok tertentu, kita akan kirimkan ambulans, kirim mayat itu ke masjid yang bisa menerima," ujar Plt Gubernur DKI Sumarsono di Balai Kota, Gambir, Senin (13/3/2017). 


Pria yang akrab disapa Soni ini mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang secara sadar mau menurunkan spanduk-spanduk bernada provokatif tersebut. Soni berujar boleh berkompetisi dalam pilkada, tapi nilai-nilai keamanan dan kedamaian harus terus dijaga.

"Saya juga terbantu dan berterima kasih kepada masyarakat setempat yang secara sadar mau menurunkan spanduk-spanduk tersebut karena meresahkan Jakarta dan, sebagai Plt Gubernur DKI, saya mengimbau mari kita jaga Jakarta. Boleh kompetisi, kontestasi dalam pilkada, tapi tetap menjaga Jakarta aman, nyaman, damai, saya kira itu imbauan saya," tuturnya.

Agar tidak ada lagi spanduk serupa yang dipasang, Soni berkata akan melakukan pengawasan sesuai dengan peraturan yang ada. Satpol PP DKI punya kewenangan menertibkan spanduk yang dipasang di sembarang tempat dan bernada provokatif.

Meski demikian, Soni menginstruksikan jajaran Satpol PP melakukan pendekatan persuasif lebih dulu dalam menertibkan spanduk. Solusi yang paling aman adalah melakukan musyawarah.

"Sebagai saudara seumat kepada kelompok muslimin yang ada di masjid, kita bicarakan, kita diskusi, termasuk DMI (Dewan Masjid Indonesia) Jakarta, pun sudah keluar edaran kepada masyarakat untuk mengimbau mencopot. Jadi saya berterima kasih kepada DMI dengan kesadarannya membuat edaran," ucapnya.

"Solusi sebenarnya kita bisa berembuk, bisa bicara, jangan sampai dipolitisir oleh sekelompok orang yang sebenarnya hanya untuk kepentingan politik pilkada," pungkasnya.
(gbr/erd)

No comments:
Write komentar