Forum pesantren di DKI yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ukhwah Wathoniyah memberikan dukungan kepada calon pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016).
Perwakilan forum komunikasi Ukhwah Wathoniyah Hilal Safari mengatakan, dukungan tersebut bukanlah karena faktor SARA.
Melainkan memilih calon yang kompatibel untuk membangun DKI Jakarta.
“Kami disini untuk mendukung calon yang kompatibel. Bukan karena unsur lain. Kami melihat larangan isu SARA di DKI, merupakan cara berpolitik yang berkualitas,” kata Hilal.
Dalam deklarasi yang diterima langsung kepada tim pemenangan Ahok-Djarot, Hilal meminta kepada seluruh elemen masyarakat tidak mencederai nilai-nilai kebhinekaan yang telah diamanatkan oleh para ulama dan pendiri-pendiri bangsa.
“Yang kedua, saling menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan demi menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan terakhir, mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat DKI Jakarta agar menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Mohammad Ongen Sangaji, yang menerima deklarasi, menyampaikan rasa terima kasihnya.
http://www.posnesia.com/
Dia menilai, ini tanda demokrasi cerdas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dari forum Ukhwah Wathoniyah. Dengan ini, kita bisa memberikan pelajaran. Dimana para pesantren, yang hari ini bergabung dengan kita, menunjukan demokrasi yang cerdas, kita mengucapkan terima kasih,” kata Ongen.
Politikus Partai Hanura ini juga berharap keharmonisan ini, bisa menjaga demokrasi dan suasana politik DKI yang damai. Dan bisa memenangkan Ahok-Djarot.
“Mudah-mudahan, ini bisa kita jaga sampai Pilkada 2017. Dan memenangan demokrasi yang baik, dengan Ahok-Djarot,” katanya.
Ketua Tim Pemenangan Prasetyo Edi Marsudi juga membenarkan hal tersebut dengan mengatakan rakyat Indonesia harus bisa membedakan pemerintahan dan agama.
“Ahok adalah administrator, bukan imam. Tugasnya bereskan Jakarta,” ujar Prasety, Sabtu (15/10/2016).
Macam Serangan Sandi,Ahok Balas Dengan Sindiran Nyelekit
Selain itu, Forum Pesantren di DKI juga tergabung di Forum Komunikasi Ukhwah Wathoniyah juga telah menyatakan mendung Ahok-Djarot.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ribuan massa sejumlah 3022 yang tergabung dari massa diluar Jakarta melakukan aksi demo menuntut Ahok dipenjara. Bahkan yang lebih sadis menyerukan AHok untuk dibunuh.
Dia menilai, ini tanda demokrasi cerdas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dari forum Ukhwah Wathoniyah. Dengan ini, kita bisa memberikan pelajaran. Dimana para pesantren, yang hari ini bergabung dengan kita, menunjukan demokrasi yang cerdas, kita mengucapkan terima kasih,” kata Ongen.
Politikus Partai Hanura ini juga berharap keharmonisan ini, bisa menjaga demokrasi dan suasana politik DKI yang damai. Dan bisa memenangkan Ahok-Djarot.
“Mudah-mudahan, ini bisa kita jaga sampai Pilkada 2017. Dan memenangan demokrasi yang baik, dengan Ahok-Djarot,” katanya.
Ketua Tim Pemenangan Prasetyo Edi Marsudi juga membenarkan hal tersebut dengan mengatakan rakyat Indonesia harus bisa membedakan pemerintahan dan agama.
“Ahok adalah administrator, bukan imam. Tugasnya bereskan Jakarta,” ujar Prasety, Sabtu (15/10/2016).
Macam Serangan Sandi,Ahok Balas Dengan Sindiran Nyelekit
Selain itu, Forum Pesantren di DKI juga tergabung di Forum Komunikasi Ukhwah Wathoniyah juga telah menyatakan mendung Ahok-Djarot.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ribuan massa sejumlah 3022 yang tergabung dari massa diluar Jakarta melakukan aksi demo menuntut Ahok dipenjara. Bahkan yang lebih sadis menyerukan AHok untuk dibunuh.
No comments:
Write komentar