Sebelum terjadinya bencana besar tersebut alloh terlebih dahulu memperingatkan Nabi Nuh dan menyuruh untuk membuat sebuah bahtera yang akan menyelamatkan para umat yang beriman dan hewan yang berjumlah satu pasang pada masing masing spesies.Bahtera Nabi Nuh diriwayatkan dibuat di gunung dekat tempat tinggalnya.
Banjir besar yang menutupi bumi terjadi berbulan bulan bahkan mungkin ber tahun tahun membawa bahtera Nabi Nuh pergi entah kemana. Hingga pada akhirnya bahteranya pun menepi di daratan asing yang ternyata adalah sebuah gunung ketika air surut. Dalam Al Qur’an dikatakan gunung tersebut adalah gunung judi.
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim".
Referensi Kitab Suci
Tahun 1 M Al Kitab, Kitab Kejadian 6:14
Tahun 651 M Al Quran, memberi petunjuk lokasi sesuai ayat QS 11.44
Gunung Gede dalam bahasa masing-masing; GEDE (jawa); GORDYAE (greek); JUDI (arab)
Ternyata Burung Gagak yang dimaksud pada saat Nabi Nuh adalah Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
Sebuah Tulisan Abdullah bin ‘Umar al-Baidawi pada abad ke-13 menyebutkan, bahwa Nabi Nuh berada di bahtera lautan selama lima sampai enam bulan. Pada saat di bahera lautan tersebut Nabi Nuh sempat mengeluarkan / mengusir seekor burung gagak, yang tengah berhenti memakan daging-daging bangkai. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bahtera_Nuh).
Burung Gagak yang dimaksud disini adalah Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) yang dibawa Nabi Nuh dari Gunung Gede, tempat bahtera berasal. (http://sejarah.kompasiana.com/2012/12/08/alun-alun-suryakencana-lokasi-galangan-kapal-nuh-515121.html)
Kitab Kejadian 6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu GOFIR; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan palka dari luar dan dari dalam.
Kayu gofir” hanya disebut satu kali di dalam Alkitab (Kej. 6:14). Beberapa ahli berpendapat bahwa istilah ini merupakan bacaan pengganti untuk kata Ibrani KOPHER, yang berarti ter atau DAMAR.
DAMAR (Wikipedia) = http://id.wikipedia.org/wiki/Damar_(pohon)
Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan ASLI INDONESIA. Damar menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina (Palawan dan Samar). Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah atau hars-nya. Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.200 m dpl[2]. Namun di JAWA, tumbuhan ini terutama ditanam di PEGUNUNGAN
Manfaat KAYU DAMAR
Kayu damar termasuk kayu yang mudah digergaji dan dikerjakan, apabila diserut menimbulkan permukaan yang licin dan mengkilap. Kayu damar dapat divernis dan setelah didempul dapat dipelitur sampai mengkilap. KKayu damar banyak digunakan sebagai bahan bangunan dibawah atap, perabot rumah tangga, BANGUNAN KAPAL (TIANG LAYAR), panel, barang bubutan (SUMBER : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25072/4/Chapter%20II.pdf)
Manfaat Getah DAMAR
Getah tersebut biasa digunakan untuk cat, vernis spiritus, plastik, bahan sizing, pelapis tekstil, bahan WATER PROOFING (bahan anti air, sangat diperlukan untuk melapisi kayu kapal)
Beberapa kesimpulan yang kita peroleh :
Damar / GOFIR adalah kayu asli Indonesia
Damar sejak dahulu digunakan untuk pembuatan kapal layar yaitu tiang layar dan waterproof
Getah damar biasa digunakan untuk melapisi kayu untuk keprluaan water proofing, sangat berguna untuk pembuatan kapal
Bahtera Nabi Nuh dibuat di atas gunung, dimana bahan utamanya adalah damar yg tumbuh di gunung, ini bisa kita temui hanya di JAWA, bukan lokasi lain di Indonesia
Dan gunung yang paling memenuhi kriteria sebagai asal bahtera Nabi Nuh adalah Gunung Gede Pangrango, karena hingga kini Tuhan masih memelihara tanda-tandanya, yaitu:
Kaya akan keanekaragaman hayati.
Nabi Nuh tak mungkin dalam waktu singkat dan jumlah orang yang sedikit, yaitu dikatakan hanya 70 orang yang beriman, mengumpulkan ragam flora dan fauna dari tempat2 yang berjauhan. Hal ini diperkuat fakta bahwa Gunung Gede memang terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae). Bahkan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Gede
http://www.keajaibandunia.net/1250/gunung-olympus-tempat-berlabuhnya-bahtera-nuh.html
Pembukuan Al-Qur'an ini selesai pada tahun 651 atau 19 tahun setelah meninggalnya Rasulullah SAW. Sumber : http://memantau.blogspot.com/2012/04/al-quran-tertua-di-dunia.html
Berdasarkan kabar dari kitab suci tersebut banyak orang yang berusaha mengungkap kebenarannya. Dan fakta mengenai penemuan sebuah kapal kuno super besar di puncak gunung ararat menjadi awal dari terkuaknya kebenaran dan sejarah bangsa kuno.
Kapal yang diyakini merupakan bahtera Nabi Nuh tersebut memiliki ukuran sekitar 150 meter. Penelitian mengenai kapal ini pun masih terus berlanjut hingga sekarang. Gabungan peneliti dari dua negara china dan turki melakukan ekspedisi untuk menguak misteri dibalik kapal ini. Fakta – fakta yang mengejutkan pun muncul.
kapal nabi nuh
Hasil uji laboratorium oleh ahli tanaman purba noah’s ark minesteries international (china-turki) menunjukan
bahwa fosil kayu pembentuk bahtera adalah kayu jati yang terdapat di jawa. Mereka telah meneliti ratusan sampel dari kayu purba yang berasal dari berbaga negara, dan memastikan bahwa fosil kayu jati yang berasal dari jawa tengah dan jawa timur 100% cocok dengan sample fosil kayu dari bahtera Nabi Nuh. Hal ini diungkapkan oleh Yeung Wing, pembuat film documenter The Noah’s Ark saat melakukan konferensi pers di hongkong, senin 26/04/10 lalu. Baca Juga: Misteri Batu Bergerak Death Valey Terungkap"Saya meyakini 99 persen, bahwa situs kapal di gunung ararat, turki adalah merupakan fosil kapal Nuh yang ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub" jelas Yeung Wing.
Fakta ini memberikan angin baru dalam pengungkapan sejarah peradaban manusia. Jika dilihat dari bentuk fisik negara Indonesia yang terdiri dari pulau pulau memang sangat mendukung perkiraan bahwa bencana besar memang terjadi di tanah Indonesia. Serta jika di tinjau dari letak geografisnya, Indonesia juga terletak di antara dua lempeng benua yang menyebabkan daerah dIndonesia sangat rawan bencana baik gempa maupun letusan gunung.
No comments:
Write komentar