MANILA - Kelompok Abu Sayyaf memenggal sandera asal Kanada, John Ridsel, 68. Pihak Palang Merah Filipina menyatakn, potongan kepala Ridsel dibungkus kantong plastik dan dilempar di depan anak-anak yang sedang bermain di pinggir jalan di Jolo.
Ridsdel telah enam bulan disandera bersama dengan sesama warga Kanada; Robert Hall, warga Norwegia Kjartan Sekkingstad dan warga Marites Flor. Empat orang itu diculik kelompok Abu Sayyaf ketika mengunjungi Pulau Mindanao, Filipina pada hari libur.
Kelompok Abu Sayyaf telah mengancam akan memenggal kepala salah satu dari empat sandera tebusan masing-masing 300 juta peso tidak dibayar paling lambat 25 April 2016 pukul 14-00-15.00 waktu Filipina.
Ketua Palang Merah Filipina, Dick Gordon, mengkonfirmasi penemuan tubuh tanpa kepala yang diyakini tubuh Ridsel.
”Kami telah menerima informasi bahwa tubuh tanpa kepala ditemukan pukul 20.30 dari seorang pria Kaukasia di Kota Jolo,” katanya seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (26/4/2016). ”Ini tampaknya telah dipenggal,” ujarnya.
”Seorang pengemudi sepeda motor melemparkan kantong plastik di jalan di depan lima anak yang bermain pukul 19.30. Tapi ada sinar lampu (listrik). Saat lampu kembali (dinyalakan) terlihat bahwa ada darah di kantong plastik dan polisi dihubungi,” imbuh Gordon.
Militer Filipina melalui juru bicaranya, Mayor Jenderal Felimon Tan, juga menegaskan kepada Reuters, bahwa potongan kepala manusia telah ditemukan. “Kami sangat berhati-hati, kita tidak bisa mengatakan itu kepalanya (sandera).
“Pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk secara resmi untuk mengidentifikasi korban.” ( sindonews.com )
BACA JUGA :
Kisah Anak Bidadari Turun dari Langit yang Bikin Heboh Ternyata Hanya Boneka Yang Ditemukan Oleh Nelayan
Kisah Anak Bidadari Turun dari Langit yang Bikin Heboh Ternyata Hanya Boneka Yang Ditemukan Oleh Nelayan
No comments:
Write komentar