Menanggapi kritikan dari salah satu anggota DPR yang tidak setuju Teroris di tembak mati. Menko Polhukam Wiranto menegaskan tak ada yang salah dengan langkah polisi yang menembak mati enam pelaku terorisme di Tuban, Jawa Timur. Polisi, kata Wiranto, melepaskan tembakan untuk membela diri.
"Kalau mereka sudah menembak polisi, apa kamu tidak menembak mereka? Kalau kemudian mereka menembak-nembak yang lain bagaimana? Itu mereka dalam situasi membela diri dan mengamankan sesuatu yang bisa menimbulkan banyak korban," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/4).
Wiranto menegaskan penembakan sesuai dengan prosedur. Maka dari itu, ia menolak apabila penembakan yang berujung tewasnya enam pelaku terorisme tersebut dianggap sebuah kesalahan.
"Itu banyak payung hukum yang bisa diambil. Kan enggak sembarangan tembak karena melakukan suatu pengaman dari oknum yang membawa senjata. Ya memang harus dengan senjata, kan enggak mungkin pakai ketapel," katanya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengutarakan hal sama. Dia mengatakan, penembakan harus dilihat dengan objektif.
"Kalau mereka bersenjata, ada enggak opsi untuk menyerah? Kan susah juga. Anggota juga dalam posisi terancam jiwanya. Kalau enggak ditembak, anggota yang mati. Kan gitu," ujarnya.
Aparat menembak mati enam dari tujuh pelaku terorisme di Tuban, Jawa Timur pada Sabtu (9/4). Satu pelaku berhasil ditangkap.pn
No comments:
Write komentar