Rumah Tahanan Depok, Minggu 21 Mei 2017,
Kepada para relawan dan pendukung Ahok yang saya cintai, semua mereka yang telah menjalankan proses demokrasi di mana pun berada. Saya telah banyak berpikir tentang kejadian yang telah saya alami.
Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara saya yang terus mendukung saya dalam doa, kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku bahkan dengan berkumpul menyalakan lilin.
Saya tahu tidak mudah bagi saudara menerima kenyataan ini. Apalagi saya. Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini. Jika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara, alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi, akibat adanya unjuk rasa yang menganggu lalu lintas.
Tidak lah tepat saling unjuk rasa dan demo dalam proses yang saya alami saat ini. Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi jika para relawan unjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan kita.
Terima kasih telah melakukan unjuk rasa yang taat aturan dan menyalakan lilin perjuangan, konstitusi ditegakkan di NKRI dengan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Mari kita tunjukan dan percaya bahwa Tuhan tetap berdaulat dan memegang kendali sejarah setiap bangsa. Kita tunjukkan bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Tuhan YME pasti mengasihi sesama manusia, pasti menegakan kebenaran dan keadilan bagi sesama manusia.
Gusti ora sare, put your hope in the Lord now and always. Masseur 131 ayat 3. Kalau dalam iman saya, saya katakan: The Lord will work out his plan for my life Mazmur 138 ayat 8a.
Ahok BTP
Sumber: http://www.rappler.com/indonesia/berita/170676-surat-ahok-tahanan-mako-brimob?utm_source=indonesiatw&utm_medium=referral
Selasa pagi ini, 23 Mei 2017, akhirnya istri Ahok, Veronica Tan, dan tim pengacara yang menangani kasusnya menggelar konferensi pers untuk menjelaskan mengapa akhirnya Ahok mengambil keputusan tidak jadi naik banding. Artinya Ahok menerima putusan hukum majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang memvonisnya dua tahun penjara.
Veronica membacakan surat yang ditulis oleh suaminya dari jeruji Mako Bimob. Tak hanya Veronica yang menangis saat membacakannya, saya yang melihat live streamingnya juga terpaksa bersusah payah menahan linangan air mata.
Seperti diduga sebelumnya keputusan ini diambil Ahok dengan mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas bukan sekedar tentang dirinya ataupun keluarganya. Sekali lagi Ahok membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin sejati yang berpikir jauh ke depan untuk kepentingan banyak orang. Ini bisa dilihat dari kalimat “ika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara, alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi, akibat adanya unjuk rasa yang menganggu lalu lintas.” dan “Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi jika para relawan unjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan kita.”
Ahok tahu bahwa meski pendukungnya menggunakan aksi damai dan bukan golongan yang suka bertindak brutal namun Ia juga paham bahwa akhirnya polisi dan pemerintah mau tidak mau harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk pengamanan. Belum lagi jika ada aksi tandingan misalnya seperti pembakaran karangan bunga yang dikirim oleh simpatisan Ahok. Pembakaran ini dilakukan saat peringatan Hari Buruh oleh kelompok yang dikoordinir oleh pemimpin serikat buruh yang dikenal sebagai mantan caleg PKS dan pendukung Anies-Sandi. Ini berbeda dengan kelompok seberang yang gemar melakukan aksi ini itu yang ujung-ujungnya menghabiskan milyaran uang negara untuk pengamanan.
Selain itu juga kasus Ahok sudah menjadi pembicaraan internasional. Mau tidak mau Indonesia dan Jakarta khususnya menjadi perhatian dunia dan isu ini dilihat sebagai kaum radikalis vs kaum nasionalis serta bumbu politik di dalamnya. Akibatnya ini bisa jadi membuat banyak investor yang berpikir ulang berinvestasi di sini karena Indonesia dianggap tak ramah dengan globalisasi dan pluralisme. Keraguan investor ini bisa berdampak pada lambatnya perkembangan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja padahal Presiden Joko Widodo sudah mati-matian bekerja membangun negeri ini dan meningkatnya citranya di level internasional.
dibawah ini simak cuplikan vidionya;
Keputusan ini juga menunjukkan bahwa Ahok sungguhlah orang yang beriman. Ia percaya Tuhan tidak tidur dan kuasa Tuhan lebih dari segalanya. Hal yang banyak dilupakan oleh mereka yang sibuk berteriak bela agama. Jujur ini membuat saya makin salut dan angkat topi untuk Ahok.
Tenang Pak, kepada siapapun yang mendzalimi manusia lainnya, karma tidak akan lambat daripada kiamat.
No comments:
Write komentar