Masih ingatkan kita, saat Jokowi jadi Presiden, lalu Ahok otomatis naik sebagai gubernur DKI? Itu terjadi pada tahun 2014. Saat itu, yang paling menentang Ahok jadi gubernur adalah FPI. Sampai-sampai, setelah capek berorasi dan tak membuahkan hasil, FPI mengangkat Fahrurrazi sebagai gubernur DKI tandingan. Ada ada saja.
Salah satu ustad yang ikut dalam orasi menentang penetapan Ahok sebagai gubernur DKI adalah Ustad Ahmad Al-Habsyi, atau yang dikenal dengan nama Ustad Al-Habsyi. Ia sangat vokal dan menggebu-gebu menyeru kepada umat Islam untuk menurunkan Ahok dari jabatannya yang sah sebagai gubernur DKI.
“Takbir…Allahu Akbar… Siap melawan Ahok? Turunkan Ahok! Biar dia tau rasa, islam enggak pernah takut dengan siapapun. Betul? Maaf. Kita enggak pernah cari lawan. Tapi islam enggak akan pernah lari ketika ketemu dengan lawan. Kita orang yang cinta damai. Tapi kita tidak akan takut mati kalau orang yang siap menantang kita…
Saya enggak banyak omong, berarti bisa menyimpulkan, kalau dia (Ahok) merasa manusia keturunan Adam, seharusnya dia enggak sombong. Betul? Kalau dia terus sombong berarti dia keturunan iblis laknatullah. Betul?” Begitulah kira-kira orasi Al-Habsyi dulu.
Al-Habsyi menyebut Ahok sebagai keturunan iblis karena Ahok dianggap sombong. Malah dengan kata-kata “laknatullah”, yang dilaknat oleh Allah. Padahal, penggunaan ungkapan “laknatullah” tidak bisa diumbar secara membabi buta. Seperti halnya mengkafirkan orang lain, jika kekafiran itu tidak terbukti, maka akan berbalik kepada orang yang mengkafirkan tadi. Begitu juga “laknatullah”.
Apa alasannya Ahok disamakan dengan iblis? Sombong? Sombong dimananya? Ahok sombong dengan FPI yang memang lebih sombong. FPI bertindak sewenang-wenang di Jakarta. Sweeping seenaknya, padahal negeri ini berdiri di atas undang-undang. FPI mau buat negara di dalam negara?
Justru yang lebih sombong itu FPI. Aturan yang berlaku mengharuskan Ahok menjadi gubernur, tapi mereka malah menolak dan membuat gubernur tandingan. Ini kan namanya membuat negara dalam negara. Memangnya, FPI sudah berbuat apa untuk Jakarta?
Al-Habsyi memang keterlaluan. Membawa-bawa ungkapan “laknatullah”. Padahal, itu bisa menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Kalau Ahok tidak terbukti Allah murka kepadanya, maka ungkapan “laknatullah” bisa berbalik kepada dirinya. Jangan sembarangan menggunakan kata-kata itu. Jangan memaksa Allah untuk melaknat seseorang, boleh jadi yang mengatakan jauh lebih buruk dari yang ia laknat.
Kita lihat saja Habib Rizieq. Sudah tak terhitung banyaknya saat mulutnya menghujat banyak orang, melaknat banyak orang, bahkan Pancasila pun dihujatnya. Sekarang ia jadi tersangka untuk satu kasus. Dan masih banyak kasus yang sedang menunggu antrian. Belum lagi skandal “chat sex” dengan Firza Husein yang hingga kini ia tidak bisa membuktikan bahwa itu bohong.
Seorang “ulama besar” yang diproklamirkan sebagai imam besar umat islam Indonesia oleh sebagian kecil umat islam, masa terganjal kasus “chat sex” yang kalau memang benar berarti Rizieq telah melakukan perselingkuhan? Ini sangat memalukan.
Ternyata. Nasib yang sama juga dialami oleh Al-Habsyi. Kini ia digugat cerai oleh istrinya, Putri Aisyah. Gugatan cerai oleh istrinya disebabkan adanya orang ketiga dalam rumah tangga mereka. Itu artinya, Al-Habsyi telah melakukan perselingkuhan dengan seseorang yang masih menjadi tanda tanya.
Saat ditanya soal orang ketiga tersebut, Al-Habsyi tidak bisa menjawab. Ia malah menjawab pertanyaan wartawan tentang kondisi rumah tangga mereka. “Anak-anak alhamdulillah masih baik. Alhamdulillah masih satu rumah ya. Selanjutnya tinggal dibicarakan ke kuasa hukum saya,” Al-Habsyi pun langsung pergi dari kerumunan wartawan.
Padahal dalam pengakuan Putri, dia mengakui sudah pisah rumah sejak September. Sementara, rumah tangga mereka mulai bermasalah sejak Agustus. Berarti, Al-Habsyi berbohong kepada wartawan untuk menutupi keadaan rumah tangganya yang sudah diambang perpecahan.
Nabi Muhammad SAW. sudah pernah bersabda, “Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.”
Fitnah (ujian) dunia dan wanita, tidak mengenal siapapun. Mau ia ulama, ustad, cendikia, maupun cuma rakyat jelata yang tak tau-menau agama, setiap kita akan dihadapkan pada ujian semacam itu.
Saya cuma menyayangkan, mengapa mereka yang dianggap ngerti agama, bergelimang kebencian dengan menghujat sesuatu yang tidak patut untuk dihujat. Sampai bawa-bawa ungkapan sakral “laknatullah” kepada seseorang. Ini kan fatal namanya. Kalau laknat tersebut berbalik kepadanya, jangan salahkan Allah jika itu terjadi.seword
Istri Ustad Al Habsyi Benarkan Ada Orang Ketiga dalam Perceraiannya
Pertama kalinya, istri Ustad Ahmad Al Habsyi, Putri Aisyah Aminah menjawab semua isu di balik prahara rumah tangganya secara langsung. Salah satunya soal keputusannya mengajukan gugatan cerai karena orang ketiga.
"Benar, salah satunya (karena) itu," jawab Putri Aisyah usai menjalani sidang perdananya di Pengadilan Agama Jakarta Timur, Ciracas, Rabu (8/3/2017).
Pengacara Putri, Vidi Galenso memperjelas soal adanya orang ketiga. Masalah itu menjadi yang paling runyam dalam rumah tangganya bersama Ustad Al Habsyi.
"Benar, salah satunya (karena) itu," jawab Putri Aisyah usai menjalani sidang perdananya di Pengadilan Agama Jakarta Timur, Ciracas, Rabu (8/3/2017).
Pengacara Putri, Vidi Galenso memperjelas soal adanya orang ketiga. Masalah itu menjadi yang paling runyam dalam rumah tangganya bersama Ustad Al Habsyi.
"Sudah tahu kan dari pemberitaan sebelumnya. Tadi kan Mbak Putri bilang ada hal-hal yang syar'i, dia yakin itu yang jadi paling complicated dan rumit. Itu salah satunya," ujar Vidi.
"Sampai saat ini anak-anak sama saya. Anak saya masih kecil-kecil. Saya mohon doa aja," sambung ibu tiga anak itu dengan suara yang sangat pelan.
Putri mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur pada 21 Januari 2017. Nantinya, persidangan akan dilanjut pada 27 Maret 2017.detik
"Sampai saat ini anak-anak sama saya. Anak saya masih kecil-kecil. Saya mohon doa aja," sambung ibu tiga anak itu dengan suara yang sangat pelan.
Putri mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur pada 21 Januari 2017. Nantinya, persidangan akan dilanjut pada 27 Maret 2017.detik
No comments:
Write komentar