AMBON - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kunci seorang pemimpin adalah keteladanan. Konsep kepemimpinan itu ditemukan Luhut setelah melalui banyak pengalaman di dunia militer dan pemerintahan.
“Saya dulu di tentara, saya pernah di Kopassus, pernah jadi dubes di Singapura, pernah menjadi (menteri) perindustrian dan perdagangan. Saya pengusaha dan saya pengusaha yang sukses menurut saya dan menurut orang. Jadi saya bisa membanding-bandingkan pemimpin itu. Kata kuncinya pemimpin itu cuma satu, keteladanan,” ujar Luhut dalam Konvensi Nasional Media Massa HPN 2017 di Baileo Siwaluma, Karang Panjang, Ambon, Maluku, Rabu (8/2/2017).
Keteladanan tersebut, kata Luhut, baik dalam bersikap, berperilaku, berpikir, bertindak, maupun bertanggung jawab. Selain itu, menurutnya, kata dan perbuatan harus sesuai.
Luhut menggambarkan bagaimana keteladanan Presiden Joko Widodo dalam proses pengambilan keputusan di pemerintahan saat ini. Semuanya melalui proses yang baik, kemudian Presiden Jokowi mengecek ke lapangan.
Kata Luhut, komunikasi Jokowi dengan para menterinya berjalan sangat efektif. Karena itu, Jokowi disebut Luhut semakin menguasai masalah. Materi-materi yang ada dalam rapat kabinet dia kuasai dan langsung dicek ke lapangan.
“Ya mungkin satu-dua ada tidak pas, tapi menurut saya overall berjalan dengan baik, sangat efektif,” ujarnya.
“Itu sebabnya, orang sulit bermain-main dengan Presiden saat ini karena beliau paham betul apa yang terjadi, karena dimulai dengan rapat, dimulai dengan paparan, dimulai dengan tanya-jawab, dimulai tadi segala macam, kemudian langsung ke bawah. Ini belum pernah terjadi sepanjang saya ikut di pemerintahan, baru eranya Presiden Jokowi,” imbuhnya.Karena itu, menurut Luhut, tidak ada yang berani main-main dengan Presiden Jokowi hari ini. Selama terjun dalam dunia pemerintahan, kata Luhut, hanya Presiden Jokowi yang melakukan hal tersebut.
Selain itu, lanjut Luhut, Jokowi memberikan contoh kepada menteri-menterinya untuk berlaku bersih dalam praktik pemerintahan. Berdasarkan pengalaman Luhut, di Kementerian ESDM, tidak ada satu pun yang terlibat dalam proyek pemerintah di kementerian tersebut.
“Saya pikir kan saya ini Menteri ESDM 2 bulan, saya baru tahu di ESDM itu banyak sekali setannya, perpanjangan wilayah kerja itu pasti ada bisikan. Dan saya belum mendengar Presiden Jokowi, anaknya, istrinya tidak ada terlibat sama sekali. Yang main siapa jadinya. Kalau presidennya sudah begitu, masak kita berani main-main,” ujarnya.
“Sekarang kalau Anda lihat menteri-menterinya itu mikir 10 kali mau berbuat itu, orang presidennya gitu. Jadi saya percaya bahwa keteladanan itu menjadi penting,” sambungnya. (Sumber:Detik.com) pol
No comments:
Write komentar