Aksi Munarman saat penyerangan massa FPI di Monas
In Front Of Pembela “Faktanya/Katanya” Islam
Front Pembela Islam (FPI) dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (24 Rabiuts Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al-Umm, Kampung Utan, Ciputat, di selatan Jakarta oleh sejumlah habaib, ulama, muballigh dan aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Makruf dan Nahi Munkar di setiap aspek kehidupan.
FPI menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial sejak tahun 1998. Terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya yakni Laskar Pembela Islam. Rangkaian aksi penutupan klab malam dan tempat-tempat yang diklaim sebagai tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara tertentu, penangkapan (sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan dalam media massa.
Berikut adalah sebagian jejak kekerasan yang ditampilkan oleh FPI sejak:
a. Tahun 2001
· 27 Agustus: Ratusan massa yang tergabung dalam FPI berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Mereka menuntut MPR/DPR untuk mengembalikan Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta.
· 09 Oktober: FPI membuat keributan dalam aksi demonstrasi di depan Kedutaan Amerika Serikat dengan merobohkan barikade kawat berduri dan aparat keamanan menembakkan gas air mata serta meriam air.
· 15 Oktober: Polda Metro Jaya menurunkan sekitar seribu petugas dari empat batalyon di kepolisian mengepung kantor FPI di Jalan Petamburan III Jakarta Barat dan terjadi bentrokan.
· 07 November: Bentrokan terjadi antara Laskar Jihad Ahlussunnah dan Laskar FPI dengan mahasiswa pendukung terdakwa Mixilmina Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Dua orang mahasiswa terluka akibat dikeroyok puluhan laskar
b. Tahun 2002
· 15 Maret: Panglima FPI, Tubagus Muhammad Sidiq menegaskan, aksi sweeping terhadap tempat-tempat hiburan yang terbukti melakukan kemaksiatan, merupakan hak dari masyarakat.
· 15 Maret: Satu truk massa FPI mendatangi diskotik di Plaza Hayam Wuruk.
· 15 Maret: Sekitar 300 massa FPI merusak sebuah tempat hiburan, Mekar Jaya Billiard, di Jl. Prof Dr. Satrio No.241, Karet, Jakarta.
· 24 Maret: Sekitar 50 anggota FPI mendatangi diskotek New Star di Jl. Raya Ciputat. FPI menuntut agar diskotek menutup aktivitasnya.
· 24 Mei: Puluhan massa dari FPI di bawah pimpinan Tubagus Sidiq menggrebek sebuah gudang minuman di Jalan Petamburan VI, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
· 26 Juni: Usai berunjuk rasa menolak Sutiyoso di Gedung DPRD DKI, massa FPI merusak sejumlah kafe di Jalan Jaksa yang tak jauh letaknya dari tempat berunjuk rasa. Dengan tongkat bambu, sebagian dari mereka merusak diantaranya Pappa Kafe, Allis Kafe, Kafe Betawi dan Margot Kafe.
· 4 Oktober: Sweeping ke tempat-tempat hiburan (Habib Riziq dipenjara selama tujuh bulan).
· 14 Oktober: Sekitar 300 orang pekerja beberapa tempat hiburan di Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI. Mereka menuntut pembubaran FPI yang mereka anggap telah melakukan aksi main hakim sendiri terhadap tempat hiburan.
· 16 Oktober: Habib Rizieq diperiksa pihak kepolisian di Mapolda Metro Jaya.
· 06 November: Lewat rapat singkat yang dihadiri oleh sesepuh FPI, maka Dewan Pimpinan Pusat FPI, mengeluarkan maklumat pembekuan kelaskaran FPI di seluruh Indonesia untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
· Desember: FPI diaktifkan kembali
c. Tahun 2003
· 20 April: Ketua Umum FPI Habib Rizieq ditahan di Markas Polda Metro Jaya Jakarta setelah dijemput paksa dari bandara.
· 08 Mei: Habib Rizieq mulai diadili di PN Jakarta.
· 22 Mei: Koordinator lapangan laskar FPI Tubagus Sidiq bersama sepuluh anggota laskar FPI menganiaya seorang pria di jalan tol, dan mereka ditangkap 23 Mei.
· 01 Juli: Habib Rizieq menyesal dan berjanji akan menindak anggota FPI yang melanggar hukum negara di PN Jakarta Pusat.
· 11 Agustus: Majelis Hakim memvonis Habib Rizieq dengan hukuman tujuh bulan penjara.
· 19 November: Ketua FPI Habib Rizieq bebas.
· 18 Desember: Menurut Ahmad Sobri Lubis, Sekretaris Jenderal FPI, usai bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz di Istana Wakil Presiden, Jakarta, FPI akan mengubah paradigma perjuangannya, tidak lagi menekankan pada metode perjuangan melalui gerakan massa dan kelaskaran. Perjuangan lebih ditekankan lewat pembangunan ekonomi, pengembangan pendidikan dan pemberantasan maksiat melalui jalur hukum.
d. Tahun 2004
· 03 Oktober: FPI menyerbu pekarangan sekolah Sang Timur sambil mengacung-acungkan senjata dan memerintahkan para suster agar menutup gereja dan sekolah Sang Timur. FPI menuduh orang-orang Katolik menyebarkan agama Katolik karena mereka mempergunakan ruang olahraga sekolah sebagai gereja sementara sudah selama sepuluh tahun.
· 11 Oktober: FPI Depok ancam razia tempat hiburan.
· 22 Oktober: FPI melakukan pengrusakan kafe dan keributan dengan warga di Kemang.
· 24 Oktober: FPI melalui Ketua Badan Investigasi Front FPI Alwi meminta maaf kepada Kapolda Metro Jaya bila aksi sweeping yang dilakukannya beberapa waktu lalu dianggap melecehkan aparat hukum.
· 25 Oktober: Ketua MPR yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nurwahid dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam cara-cara kekerasan yang dilakukan FPI dalam menindak tempat hiburan yang buka selama bulan Ramadhan.
· 28 Oktober: Meski menuai protes dari berbagai kalangan, FPI tetap meneruskan aksi sweeping di bulan Ramadhan menurut Sekretaris Jenderal FPI Farid Syafi’i.
· 28 Oktober: Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi’i Ma’arif meminta aksi-aksi sepihak yang dilakukan FPI terhadap kafe-kafe di Jakarta dihentikan. Dia menilai, apa yang dilakukan FPI merupakan wewenang pemerintah daerah dan kepolisian.
· 23 Desember: Sekitar 150 orang anggota FPI terlibat bentrok dengan petugas satuan pengaman JCT (Jakarta International Container Terminal).
e. Tahun 2005
· 27 Juni: FPI menyerang Kontes Miss Waria di Gedung Sarinah Jakarta.
· 05 Agustus: FPI dan FUI mengancam akan menyerang Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu.
· 02 Agustus: Dewan Pimpinan Wilayah FPI Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meminta pengelola Taman Kanak-kanak Tunas Pertiwi, di Jalan Raya Bungursari, menghentikan kebaktian sekaligus membongkar bangunannya. Jika tidak, FPI mengancam akan menghentikan dan membongkar paksa bangunan.
· 23 Agustus: Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Abdurrahman Wahid meminta pimpinan tertinggi FPI menghentikan aksi penutupan paksa rumah-rumah peribadatan (gereja) milik jemaat beberapa gereja di Bandung. Pernyataan itu disampaikan Gus Dur untuk menyikapi penutupan paksa 23 gereja di Bandung, Cimahi dan Garut yang berlangsung sejak akhir 2002 sampai kasus terakhir penutupan Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot, Bandung pada 22 Agustus 2005 lalu.
· 05 September: Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh FPI.
· 22 September: FPI memaksa agar pemeran foto bertajuk Urban/Culture di Museum Bank Indonesia, Jakarta agar ditutup.
· 16 Oktober: FPI mengusir jamaat yang akan melakukan kebaktian di Jatimulya Bekasi Timur.
· 23 Oktober: FPI kembali menghalangi jamaat yang akan melaksanakan kebaktian dan terjadi dorong mendorong, aparat keamanan hanya menyaksikan saja.
· 18 Oktober: Anggota FPI membawa senjata tajam saat berdemo di Polres Metro Jakarta Barat.
· 19 September: FPI diduga di balik ribuan orang yang menyerbu pemukiman jamaah Ahmadiyah di Kampung Neglasari, Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
f. Tahun 2006
· 19 Pebruari: Ratusan massa FPI berunjuk rasa ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serika dan melakukan kekerasan.
· 14 Maret: FPI membuat ricuh di Pendopo Kabupaten Sukoharjo.
· 12 April: FPI menyerang dan merusak Kantor Majalah Playboy.
· 20 Mei: Anggota FPI menggerebek 11 lokasi yang dinilai sebagai tempat maksiat di Kampung Kresek, Jalan Masjid At-Taqwa Rt 2/6, Jati Sampurna, Pondok Gede.
· 21 Mei: FPI, MMI dan HTI menyegel kantor Fahmina Institute di Cirebon.
· 23 Mei: FPI, MMI, HTI dan FUI mengusir KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari forum Dialog Lintas Etnis dan Agama di Purwakarta Jawa Barat, dan sempat memaki: “Kiai Anjing”.
· 25 Mei: FPI cabang Bekasi mengepung kantor Polres Metro Bekasi.
· 02 Juni: Ketua PWNU Jatim KH. Dr. Ali Maschan Moesa Msi: “Kami imbau ulama, tokoh dan aktivis NU untuk tidak perlu bergabung dengan FPI, tapi bukan semata-mata karena FPI-nya, melainkan penggunaan kekerasannya.”
· 13 Juni: MMI, FPI dan FBR dianggap SBY sebagai ormas berlabel agama yang seringkali menggunakan tindak anarkisme untuk mencapai tujuannya. Hal itu diungkapkan Sekjen Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Soni Danaparamita usai diterima Presiden SBY di Kantor Presiden.
· 19 Juni: Ketua FPI, Habib Rizieq, menuding Amerika Serikat berada di balik desakan terhadap pembubaran sejumlah ormas Islam di Indonesia. “Rencana pembubaran Ormas-Ormas Islam di Indonesia adalah murni pesanan dari Amerika karena pemerintah mengeluarkan rencana tersebut setelah Rumsfeld datang ke Jakarta sehari sebelumnya.”
· 20 Juni: Sejumlah anggota FPI terlibat bentrok dengan anggota Forum Betawi Rempug di Jalan Kramat Lontar, Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat. Kedua kubu saling melempar batu dan botol minuman di tengah-tengah permukiman warga.
· 11 Juli: FPI mengadukan Fla Priscilla, Salah satu personil Tofu, ke Polda Metro Jaya dengan dugaan melanggar lima pasal sekaligus, plus UU No. 40 Tahun 1999 mengenai Pers. Kelima pasal tersebut 169, 281, 282, 283 dan 533.
· 25 Juli: Mujahidah FPI melaporkan Putri Indonesia Nadine Chandrawinata ke Polda Metro Jaya. Mereka juga melaporkan tim yang menyertai Nadine, yakni Mooryati Soedibyo, Wardiman Djojonegoro,...
· FPI dari unsur perempuan yang diwakili Lilis Lisanawati Naseh dengan nomor laporan 2719/K/VII/2006/SPK Unit 1 melaporkan Julia Estele, Irene Anastasia, Vicxenza Nyssa Yuliani, Erwin Arnanda dan Ponti Corolus.
· FPI melaporkan grup musik Samsons oleh ke Polda Metro Jaya dengan nomor 2718/k/VII/2006 SPK Unit 1. FPI menganggap grup musik Samson ikut serta dalam tindak asusila.
g. Tahun 2007
· 29 Maret: Massa FPI yang jumlahnya ratusan orang tiba-tiba menyerang massa Papernas yang rata-rata kaum perempuan di kawasan Dukuh Atas, pukul 11.20 WIB.
· 29 April: Massa FPI mendatangi Acara Pelantikan Pengurus Papernas Sukoharjo.
· 01 Mei: Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional May Day 2007, diwarnai ketegangan antar gabungan massa aksi FPI dan Front Anti Komunis Indonesia (FAKI) dengan massa Aliansi Rakyat Pekerja Yogyakarta (ARPY).
· 12 September: FPI merusak rumah tempat berkumpul aliran Wahidiyah, karena menganggap mereka sesat.
· 28 September: FPI Jakarta bentrok dengan polisi yang membubarkan konvoi mereka, sementara di Jawa Tengah FPI memukul seorang warga dengan alasan kurang jelas.
h. Tahun 2008
· 1 Juni: Massa FPI menyerang massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) yang sedang memperingati Hari Kelahiran Pancasila di Monas. FPI memukuli orang-orang, termasuk di dalamnya ibu-ibu dan anak-anak, dengan benda-benda keras dan tumpul dan pasir. Puluhan orang terluka, patah hidung dan kepala bocor. Tak hanya memukul orang, massa FPI juga merusak mobil-mobil yang terparkir di sekitar lokasi tersebut.
i. Tahun 2010
· 30 April: Puluhan orang yang tergabung dalam FPI dan Laskar Pembela Islam (LPI) mendatangi Hotel Bumi Wiyata di Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat. Sekalipun polisi mencoba menghadang, massa ini tetap menerobos ke hotel, untuk membubarkan Seminar Waria yang sedang berlangsung. Sejumlah gelas dan piring hancur menjadi sasaran amuk massa. Zaenal Abidin, salah seorang pembicara yang juga perwakilan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, menjadi sasaran kemarahan massa saat mencoba menjelaskan materi acara. Salah seorang anggota FPI pun memukulnya. Seusai beraksi, massa pun membubarkan diri, sambil memberikan ancaman akan kembali jika acara tetap dilangsungkan.
· 25 Mei: FPI mengupayakan untuk membongkar patung tiga mojang di Bekasi secara paksa.
· 28 Mei: Saat perayaan waisak dan shalat Jum’at secara bersama FPI melakukan bongkar patung naga di kota Singkawang secara paksa.
· 24 Juni: FPI membubarkan secara paksa pertemuan komisi IX DPR di Banyuwangi.
· 17 Juli: Enam dari sembilan pelaku bom molotov ditangkap polisi di Singkawang pada hari raya Waisak tanggal 28 Mei. Mereka diduga merupakan anggota FPI. Satu diantaranya merupakan anak dari ketua FPI cabang Singkawang, H Elyas.
· 08 Agustus: Ratusan massa FPI menyerang jamaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Indah Timur pukul 9 pagi di Kampung Ciketing Asem, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.
· 09 Agustus: Ketua FPI cabang Solo dan Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba’asyir ditangkap polisi atas terorisme.
· 30 Agustus: Kepala Polisi Republik Indonesia mengumumkan FPI dan 2 ormas lainnya layak dibubarkan karena tergolong ormas yang bersifat anarkis.
· 15 September: Ketua FPI cabang Bekasi Murhali Barda ditangkap atas tuduhan penghasutan dalam kasus penganiayaan terhadap anggota Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
j. Tahun 2012
· 12 Januari: Massa FPI merusak dan ricuh di Gedung Kemendagri.
· 10 Februari: Ketua FPI cabang Yogyakarta Bambang Teddy diajukan Erna Riyanti atas kasus pemukulan dan meludahi di kantor kepolisian.
· 10 Februari: Polisi tetapkan lima tersangka termasuk Ketua FPI cabang Banten Ujang (KH. Ujang Muhamad Arif) terkait kasus insiden Ahmadiyah di Cikeusik.
· 11 Februari: Massa dari Suku Dayak menolak keras kedatangan rombongan FPI untuk menghadiri pelantikanannya di Kalimantan Tengah.
· 14 Februari: Keempat simpatisan FPI memukul Bhagavad Sambada, Koordinator aksi “Indonesia Tanpa FPI”.
· 21 Februari: Massa FPI mengepung ruko yang sedang mengadakan pengobatan gratis.
· 06 Maret: Tiga anggota FPI membawa senjata tajam di Pengadilan Negeri Yogyakarta.
· 15 Maret: Massa FPI Kalimantan Barat serang mahasiswa dayak.
· 20 April: Massa FPI Tasikmalaya memukul jamaat Ahmadiyah setelah merusak masjid.
· 04 Mei: Massa FPI membubarkan diskusi Irshad Manji di Salihara.
· 06 Mei: Massa FPI memukul Aktivis Perdamaian SEJUK (Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman) di HKBP Filadelfia Bekasi.
· 06 Mei: Ketua FPI Bekasi Murhali Barda merupakan aktor yang memerintah anak buahnya melakukan lemparan urin, kotoran dan kekerasan.
· 07 Mei: Massa ormas Islam termasuk FPI menyetop pembangunan tempat ibadah di Yogyakarta.
· 08 Mei: Massa FPI membubarkan secara paksa acara peluncuran buku Allah, Liberty, & Love karya Irshad Manji di gedung Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
· 21 Mei: Massa FPI mengancam akan membubarkan paksa konser Lady Gaga di Jakarta; membeli 150 tiket untuk dapat masuk ke dalam arena konser.
· 01 Juli: Massa FPI merusak Mapolsek Ciawi.
· 10 Agustus: Massa FPI Makasar merusak klenteng Xian Ma, klenteng Kwan Kong, dan klenteng Ibu Agung Bahari.
· 22 September: Massa FPI Jakarta menyegel Seven Eleven di Pejaten.
· 25 September: Massa FPI bentrok dengan polisi ketika mencoba menyerang restoran cepat saji di Mal Ciputra Semarang.
· 30 September: FPI Banjarmasin menyerang tempat hiburan malam.
· 26 Oktober: FPI Bandung merusak masjid Ahmadiyah.
· 06 Desember: Sekretaris FPI Jateng Emosi di Kantor PTUN Semarang.
· 07 Desember: FPI Tanjung Pinang diusir warga
k. Tahun 2013
· 25 Januari: Massa FPI dan ormas Islam lainnya bentrok dengan polisi di depan Hotel Emerald Garden.
· 10 April: Motor diambil paksa, FPI serbu Leasing.
· 12 April: Diblokir FPI, Belawan lumpuh total.
· 18 April: Massa FPI mendobrak ruang kerja Walikota Depok.
· 28 Juni: Juru Bicara FPI, Munarman, menyiramkan air minumnya ke pengamat Tamrin Amal Tomagola dalam acara Kabar Pagi di TV One.
· Dan yang baru-baru ini, bentrok antara FPI dengan penduduk Sukorejo Kendal, Jawa Tengah. Akibat hal tersebut satu orang warga meninggal.
Mungkin masih berlanjut...
Buat yang bingung dan bertanya-tanya: “Kenapa kebaikannya tidak ditulis sama sekali?”
Kalau buat ane, ane rasa kebaikan-kebaikan itu sudah biasa, semua lembaga atau ormas juga melakukan kebaikan. Yang bikin spesial ya ini kan. Makanya media juga tulisnya yang ini. Kesimpulan yang ditampilkan di atas itu sesuatu yang tren topik atau ramai diperbincangkan (kontroversi).
Sebelum kalian meminta kebaikan FPI, adakalanya menjawab ini dulu: Ketika pelacur, pemilik penjudian, koruptor kena sweeping dan tertangkap, apakah kalian pernah menanyakan kebaikan yang dilakukannya? Contoh, koruptor atau PSK ini pernah membantu korban banjir, apakah dapat menghapus kesalahan yang dilakukannya? Apakah perlu ditampilkan kebaikannya juga biar berimbang? Tentu tidak, Ini negara hukum, hukum harus ditegakkan.
Sekali lagi saya tegaskan, sesuatu yang salah tidak dapat dibenarkan oleh sedikit kebaikan. Begitu juga dengan FPI, sedikit kebaikan dengan sejuta kekerasan, apakah dibenarkan? Apakah setelah berbuat suatu kebaikan, kita memang seharusnya berhak mendapat rukhshah untuk melakukan kejahatan? Setelah menolong orang yang sekarat, merasakah punya hak ntuk memukulnya? Toh pukulan itu tidak akan sampai membuat orang itu sekarat. Jadi mending tertolong lalu dipukul. Benar?
Lagipula, kok aneh ya, seseorang yang ingin sekali kebaikannya ditulis. dia sendiri yang minta. Saya terus terang tidak paham, tapi memang ada ayat:
إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ
Tapi kan...
وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ
Dan menurut kalian, apakah yang setelah ini sangat keren...
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمُ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ
Ah, tapi who knows-lah. Silakan menurut kalian sendiri. Saya tidak berani menjawab pertanyaan Tuhan saya...
أَفَلَا شَقَقْتَ عَنْ قَلْبِهِ حَتَّى تَعْلَمَ أَقَالَهَا أَمْ لَا
Karena bahkan Nabi saya pun tidak...
إِنِّيْ لَمْ أُوْمَرْ ، أَنْ أُنَقِّبَ عَلَى قُلُوْبِ النَّاسِ ، وَلاَ أَشُقَّ بُطُوْنَهُمْ
No comments:
Write komentar