MUI; Tidak Ada Hubunganya Walaupun Petingginya Temui Presiden Israel,Ada Apa Dengan Israel-MUI

 

Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Istibsyaroh dikabarkan bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin. MUI juga mendengar kabar itu dan berharap itu adalah kabar hoax.
“Teman-teman di MUI menyesalkan kalau itu benar. Tapi sekarang sedang musim hoax, mudah-mudahan saya berharap itu hoax, karena kapasitas Ibu Istibsyaroh adalah Ketua MUI,” kata Ketua Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat HM Baharun kepada detikcom, Jumat (20/1/2017).
Baharun tak mendengar kabar itu lewat Istibsyaroh langsung, melainkan dari media sosial. Bila benar Istibsyaroh berkunjung ke Israel menemui Presiden Rivlin, tentu itu langkah yang tidak dapat dibenarkan oleh MUI.
“Kalau memang benar, sebetulnya ini tidak dapat dibenarkan. Sebagai salah satu pengurus MUI, dia tidak dibenarkan bertemu pejabat-pejabat negara yang menzalimi rakyat Palestina itu,” kata Baharun.
Dia menyatakan sikap MUI terhadap Israel sejalan dengan sikap Indonesia terhadap Israel. Indonesia dan MUI mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk tindakan Israel. Dia memastikan kunjungan Istibsyaroh tak ada hubungannya dengan MUI.
“Saya tak tahu itu undangan pribadi atau tidak. Jelas, MUI tidak ada hubungan dengan kunjungannya ke Israel,” kata Baharun.
Dilansir dari Israel Ministri of Foreign Affairs, pertemuan itu berlangsung pada Rabu (18/1/) lalu. Istibsyaroh mengunjungi Israel atas inisiatif Australia/Israel and Jewish Affairs Council (AIJAC).
Rivlin, dalam keterangan lewat juru bicara presiden, secara hangat menerima delegasi itu. Dia menjelaskan kepada Istibsyaroh bahwa demokrasi di Israel bukan hanya untuk Yahudi, melainkan untuk semua orang.
“Kami tidak punya perang dengan Islam. Sayangnya, ada orang yang menolak ide Negara Israel itu sendiri, seperti Iran, Hezbollah, Hamas, secara keras dan jelas bahwa tak ada jalan untuk mengakui Israel, dari kacamata Pan-Islamisme,” tutur Rivlin.
Dia mencoba meyakinkan, “Saya yakinkan kamu di Yerusalem, kota Tuhan, semua orang bisa beribadah menurut kepercayaannya, dan Israel akan meneruskan untuk mempertahankan kepercayaan. Tak masalah apa pun yang dikatakan propaganda anti-Israel. Propaganda itu hanya datang untuk memprovokasi dunia Islam melawan Israel,” katanya.
“Kami percaya di Israel adalah negara demokratis dan Negara Yahudi, bukan demokrasi untuk Yahudi, namun demokrasi untuk semua orang,” ujar Rivlin.
Istibsyaroh menyatakan ini merupakan suatu kehormatan bagi dirinya bisa hadir di Israel. Mereka berdua berbicara tentang pentingnya dialog antarkepercayaan dan kebudayaan.

Akan ada evaluasi pimpinan

Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin pun angkat bicara soal pemberitaan tersebut. Ma’ruf menyatakan akan mengevaluasi pengurusnya yang berangkat ke Israel.
“Nanti akan kami evaluasi, mengapa dia berangkat, dalam rangka apa, semua itu akan kami sikapi,” kata Ma’ruf kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/1).
Dia menegaskan, kunjungan Istibsyaroh ke Israel bertentangan dengan sikap MUI yang mendukung kemerdekaan Palestina dan mengutuk tindakan Israel. Karena itu, MUI bereaksi atas lawatan tersebut.
“Ini tidak sesuai dengan sikap MUI, karena hubungannya dengan sikap kita terhadap masalah Israel, tidak sederhana,” ujar Ma’ruf.
Meski demikian, MUI belum menentukan sikap terkait kunjungan pengurusnya ke negara yang tengah bersengketa dengan Palestina. Rencananya, kata Ma’ruf, Selasa pekan depan pengurus MUI akan menentukan sikap atas tindakan Istibsyaroh.
“Kita tidak boleh menghukum dia sebelum kita panggil, kita dengarkan, mengapa dia berangkat, istilahnya tabayun,” kata Ma’ruf.
Hingga kini, Ma’ruf mengatakan belum mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kunjungan pengurusnya ke Israel. Namun dia menyampaikan, MUI tidak menugaskan pengurusnya mengunjungi Israel. Istibsyaroh, menurut Ma’ruf, pergi tanpa koordinasi dengan MUI.
“Masalah ini belum kita bahas, yang jelas MUI tidak mengirim orang ke Israel, tidak ada penugasan, ngapain menugaskan ke Israel,” ujarnya.

DETIKCOM/CNN INDONESIA

No comments:
Write komentar