Habiburokhman Cs Ngamuk Di Balaikota Lantaran Tumpeng Bawaannya Ditolak Ahok

 


Habiburokhman dan rombongan dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) membawa tumpeng ke Balai Kota DKI untuk diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mereka ingin mengucapkan selamat cuti kepada Ahok.

Namun, Habiburokhman dan teman-temannya tidak diperbolehkan masuk untuk membawa tumpeng itu ke ruang tamu Balai Kota.

“Sayang loh ini bikinnya semalaman nih untuk Gubernur, biar cutinya tenang, tenang selamanya,” kata Habiburokhman di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/10/2016).

“Enggak usah pikirin Jakarta lagi. Jakarta sudah ada yang urusin,” kata anggota ACTA yang lainnya

Salah seorang pamdal di Balai Kota DKI, Sumarna, menemui Habiburokhman dan mengatakan bahwa Ahok tidak mau menerima tumpeng itu. Namun Habiburokhman tetap memaksa untuk memberikannya karena takut mubazir.

“Ya kalau takut mubazir, dibawa saja, Pak, makanannya,” kata Sumarna.

Perdebatan sempat berlangsung beberapa menit antara Sumarna dan ACTA.

Seorang polisi menghampiri rombongan Habiburokhman. Namun polisi tersebut diminta diam oleh salah satu anggota ACTA.

“Kamu diam saja. Kamu diam saja,” ujar anggota ACTA itu.

Akhirnya, karena tidak diterima, tumpeng tersebut dipotong oleh mereka sendiri. Potongan pertama diberikan kepada salah satu warga yang ada di Balai Kota DKI Jakarta.

Habiburokhman mengatakan kedatangan mereka adalah untuk selamatan karena Ahok akhirnya cuti. Menurut dia, hal ini merupakan bentuk kekalahan Ahok di Mahkamah Konstitusi.

Saat ini, Ahok memang sedang mengajukan uji materi terhadap UU Pilkada ke MK. Namun, prosesnya belum selesai. Ahok pun sudah harus cuti untuk kampanye Pilada DKI 2017 selama 4 bulan.

“Kami harap dia tenang cuti dan kalau bisa dia cuti untuk selamanya. Jangan balik lagi ke Balai Kota,” kata Habiburokhman.

Penolakan Ahok terhadap Habiburokhman bukan hanya kali ini saja. Sebelumnya Ahok tidak mau meladeni Habiburokhman yang ingin menyerahkan undangan dialog kepada Ahok saat mereka bertemu di MK..


sumber: kompas.com

No comments:
Write komentar