Kalau Tuhan Maunya Gubernur Kafir Kalian Bisa Apa

 



Kalau Tuhan Maunya Gubernur Kafir Kalian Bisa Apa – Saya agak geli dengan pernyataan FPI dan para Haters Ahok yang entah darimana asal usulnya.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa orang kafir haram menjadi Kepala Daerah di wilayah mayoritas Muslim, apalagi jadi Kepala Negara di negeri mayoritas Muslim. Ini ketentuan ayat suci yang tidak bisa ditawar. Dan ayta suci lebih tinggi daripada konstitusi,” Habib Riziq.

Di sini saya akan coba mainkan logika mereka supaya bisa lebih luas cara berpikirnya. Hal pertama yang harus saya lakukan adalah membenarkan dan setuju semua pernyataan tersebut. Orang kafir haram menjadi kepala daerah. Ahok kafir, jadi haram (baca: tidak boleh menjadi gubernur).

Point kedua, saya juga harus setuju bahwa ayat suci lebih tinggi daripada konstitusi.

Tapi begini, hidup itu pilihan. Kalijodo yang dulu tempat pelacuran kini sudah rata dengan tanah. Dolly yang dulu tempat prostitusi terbesar di Asia kini juga sudah berubah jadi kawasan biasa. Kalau saat ini masih banyak tempat prostitusi belum ditutup, itu juga pilihan. Manusia dapat mengatur dan mengusahakan sesuatu sesuai dengan selera, pilihan dan keyakinannya.

Jika saya mengikuti pola pikir FPI dan anak-anaknya, maka persamaan Ahok dan prostitusi adalah haram. Nah jika sudah tau haram, harusnya jangan cuma koar-koar, lakukan tindakan nyata. Kalau Kalijodo diratakan dengan tanah, maka untuk Ahok, kalahkan dia di Pilgub 2017 nanti. Lawan!

Saya mendukung FPI mengusung calon sendiri atau dari partai lain yang mengusung pemimpin muslim. Atau silahkan konsisten untuk tidak terlibat dalam Pilgub, bukankah dulu sudah ada Gubernur tandingan? Apa perlu pemilu tandingan atau bagaimana?

Saya menghimbau serta mendukung semua niat sahabat-sahabat muslimin untuk berjuang memiliki Gubernur muslim. Silahkan berusaha atau ikhtiar sekuat tenaga untuk memiliki Gubernur yang sesuai dengan ajaran agama.

Namun sekaligus mengingatkan bahwa manusia itu hanya berusaha, sementara hasilnya biarkan Tuhan yang menentukan. Jika sudah berusaha dan bertarung namun nantinya masih kalah, maka terima saja. Mungkin Tuhan memang maunya Gubernur yang kalian anggap kafir itu. Kalau Tuhan maunya begitu, kalian bisa apa? Kalau ngaku beriman harusnya terima saja. Ya ini antisipasi saja dari sekarang, agar tidak ada huru-hara seperti sebelumnya saat Ahok menjadi Gubernur menggantikan Jokowi.


Agama Tak Cukup Teori

Saya cukup muak dengan mereka yang tidak setuju dengan Ahok menjadi Gubernur hanya karena dia non muslim. Sebaliknya, mereka mengusung calon penantang juga hanya modal agama islam. Ini sebenarnya mau jadi Gubernur atau mengajar ngaji?

Perlu saya ingatkan, bahwa menjadi pemimpin itu harus paham dan tau caranya memimpin. Kalau modalnya hanya bisa ngaji, setan pun bisa ngaji. Bukankah banyak orang kesurupan dan malah meledek kita yang balas mengaji.

Agama itu harusnya lahir bathin, dilaksanakan, diterapkan. Contoh sederhana, kita tau bahwa agama mengajarkan sedekah dan tidak mencuri. Namun kalau ada orang yang tidak sedekah dan tetap mencuri, sekalipun bergama islam, maka berarti ada yang salah dengan keislamannya. Agama tidak cukup tau secara teori, tapi dilaksanakan. Jadi kalau orang seperti Aher bisa jadi Gubernur dengan modal hafal Quran tapu setelah 10 tahun, banjir Jabar dan sebagainya malah tambah parah, berarti hanya tau teori saja. Apakah yang seperti ini mau diulangi? Terserah. Tapi menurut saya muslim yang baik belajar dari pengalaman dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. (DOA)

Kalau Tuhan Maunya Gubernur Kafir Kalian Bisa Apa, Kalau Tuhan Maunya Gubernur Kafir Kalian Bisa Apa Kalau Tuhan Maunya Gubernur Kafir Kalian Bisa Apa, Kalau Tuhan Maunya Gubernur Kafir Kalian Bisa Apa, Kalau Tuhan Maunya Gubernur Kafir Kalian Bisa Apa.( spgbola.com )

BACA JUGA : Tidak Ada Uang Tebusan! Pembebasan 10 WNI Murni Negosiasi


No comments:
Write komentar