Ketua Tim Advokasi dan Konsultasi Hukum Majelis Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, Yohanes Nenes, menegaskan, seluruh komponen masyarakat Suku Dayak sepenuhnya siap menghadang tokoh Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shibab dan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen, apabila datang datang ke Kalimantan Barat.
Hal itu dikemukakan Yohanes Nenes, Jumat (28/4/2017), menanggapi pernyataan Gubernur Kalimanantan Barat, Cornelis, saat pembukaan pesta adat selepas panen padi Suku Dayak Kanayatn di Kabupaten Landak, Naiki Dango, Kamis, 27 April 2017.
Dalam pidato tanpa teks dan sekarang rekamannya tersebar di media sosial, Cornelis, menegaskan, Rizieq dan Tengku Zulkarnaen dilarang masuk ke Kalimantan Barat, karena tukang menebar kebencian terhadap umat non Islam.
Sebagai Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Cornelis, menegaskan, tetap berada di barisan paling depan untuk mencegah Rizieq dan Tengku Zulkarnaen masuk lagi ke Kalimantan Barat, di dalam melakukan berbagai bentuk provokasi kepada masyarakat.
Tengku Zulkarnaen diltolak masyarakat Suku Dayak di Bandar Udara Susilo, Sintang, Kabupaten Sintang, Kamis, 12 Januari 2017, karena dalam ceramahnya di Riau, Oktober 2016, menyebut orang Dayak tidak layak masuk surga, karena sebagai orang kafir derajatnya lebih rendah dari binatang.
Sedangkan Rizieq dalam banyak kesempatan, selalu menyebutkan orang di luar Islam, merupakan kelompok kafir.
Diungkapkan Yohanes Nenes, ada informasi berkembang Rizieq Shibab akan menghadiri sebuah kegaitan di Mempawah, Sabtu, 6 Mei 2017, namun kemudian akan diwakili Shobri lubis dan Bachtiar Nasir sehingga apapun alasannya, harus dicegah sebelum menginjakkan kakinya di Kalimantan Barat.
“Kami sudah siap kepung Bandar Udara Supadio, Pontianak dan pelabuhan lainnya di Kalimantan Barat yang akan dijadikan pintu masuk Rizieq Shibab,” ungkap Nenes.
Sehingga untuk meminimalisir memanasnya keadaan, 19 ormas dayak se-kalimantan barat resmi menyatakan sikap menolak semua bentuk kegiatan Front Pembela Islam di wilayah Kalimantan barat. Berikut isi kesepakatannya yang diterima redaksi:
Sinarharapan.net/Infoteratas.com
No comments:
Write komentar