Makassar Kirim 3.000 Massa , Garut 27 Bus ? Aksi 4 November Tak Perlu Didramatisir

 


Mulai kemarin massa dari sejumlah daerah yang akan ikut aksi 4 November sudah masuk ke Jakarta.

Namun, kata Koordinator Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir, secara resmi belum didata.

Koordinator aksi baru mendata ketika semua simpatisan berkumpul di Masjid Istiqlal saat salat Jumat besok (4/11).

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai guru ngaji itu menjelaskan, simpatisan aksi 4 November menyebar di sejumlah tempat.

’’Banyak yang menginap di masjid-masjid. Diantaranya saya terima laporan ada yang di Tebet dan sejumlah masjid di Jakarta Barat,’’ tuturnya.

Selain di masjid, banyak juga simpatisan aksi yang menginap di kantor-kantor perwakilan daerah masing-masing di Jakarta.

Kemudian ada juga yang menginap di rumah saudara di Jakarta dan sekitarnya. Dia berharap warga Jakarta menerima para simpatisan aksi itu dengan ramah. Sebab kedatangan simpatisan itu juga ramah dan tidak anarkis.

’’Buktikan persaudaraan sesama umat Islam. Informasinya juga ada warga yang membuat dapur umum,’’ tuturnya.

Bachtiar mengatakan dari Makassar dikabarkan ada 3.000 orang akan datang ke Jakarta. Kemudian dari Kalimantan sekitar 60 orang. Dan dari Garut rombongan aksi demonstrasi diangkut 27 bus.

Dia lantas melusurkan soal kabar bahwa aksi 4 November itu mendapatkan suntikan dana Rp 100 miliar. Bachtiar mengatakan tidak ada uang yang mengalir sebesar itu.

Apalagi disebut-sebut uang itu berasal dari partai politik. Dia mengatakan angka itu hanya gurauan saja.

’’Sekarang akomodasi menginap dan jika ada yang membuat dapur umum, itu kalau dirupiahkan sudah berapa. Itu maksud saya,’’ jelasnya.

Bachtiar menegaskan aksi 4 November itu jangan ditanggapi sebagai aksi politik. Dia juga heran Presiden Joko Widodo sampai berkunjung ke Prabowo.

Upaya Jokowi itu menurut dia memunculkan kesan bahwa Prabowo menunggangi aksi demonstrasi 4 November besok.

Kemudian terkait aksi demonstrasi nanti ada kaitannya dengan ISIS, Arab Spring, dan menguntungkan partai politik tertentu, baginya terlalu didramatisir. Dia menegaskan aksi besok merupakan wujud kemarahan umat Islam karena penistaan agama.

Dalam aksinya nanti, Bachtiar mengatakan akan tetap mengusung tuntutan proses hukum kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Perkara kasus itu sudah ditangani, menurutnya tetap perlu dikawal.

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa turut mengimbau masyarakat yang ikut turun ke jalan untuk menjaga kondisi damai. Menurutnya, kondisi itu pasti tercapai mengingat para komando aksi merupakan para cendekia yang santun. ”Kita semua tahu, bahasanya KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Ustaz Bachtiar Nasir dalam penyampaiannya,” ungkap Khofifah di TMP Kalibata, Jakarta, Rabu (2/11)

SBY Tak Terima Parpol Dituduh
Agenda demonstrasi 4 November besok turut jadi perhatian Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sehari pasca-roadshow menemui Menkopolhukam Wiranto dan Wapres Jusuf Kalla, SBY menyinggung kinerja intelijen terkini.

Di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, kemarin, SBY menyinggung tentang informasi intelijen yang juga didengarnya terkait dalang di balik agenda aksi massa 4 November. Bahwa, demonstrasi didanai pihak tertentu atau partai politik. ”Kalau ada info atau analisis intelijen seperti itu, saya kira berbahaya menuduh seseorang, kalangan, atau parpol melakukan seperti itu,” kata SBY, saat jumpa pers.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut pernyataannya tersebut. Dia hanya menggarisbawahi bahwa fitnah apapun lebih kejam dari pembunuhan. ”Kedua, (tuduhan itu) menghina, rakyat bukan kelompok bayaran,” tegasnya, dengan mimik serius.

Lebih lanjut, SBY menegaskan intelijen di masa saat ini tidak boleh lagi asal tuduh. Laporan dan analisis yang diajukan harus memiliki akurasi tinggi. Pertemuan politik yang dilakukan pihak-pihak di luar kekuasaan, kata dia, juga tidak bisa serta-merta dicurigai.(byu/dod/idr/dyn/wan/mia/jpg)

sumber ; riaupos.co

No comments:
Write komentar