Curhat Ahok Terhadap Kakak Angkat: Kak Saya Bingung Kok Bisa Begini Ya

 




Ahok dipeluk mesra oleh kakak angkatnya Andi Analta Amier (56), putra bungsu Andi Baso Amir


KEBAYORAN BARU-- Andi Analta Amir, kakak angkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berpesan kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu agar mengambil pelajaran positif dari kasus dugaan penistaan agama yang sudah terlanjur menjeratnya.

"Saya hanya kuatkan beliau, dari kejadian ini harus bisa ambil kesimpulan. Nasi sudah jadi bubur, keterlanjuran ini jangan ngotot untuk dibenarkan," kata Andi Analta di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, "hanya doa, saya suruh sabar saja. Tidak ada yang lain."

Andi yang menjadi salah satu saksi dalam dugaan kasus penistaan agama juga meminta agar Ahok terus mendukung proses hukum yang dilakukan kepolisian.

"Lakukan apa yang terbaik atas kasus ini, termasuk mendukung proses hukum selanjutnya," kata dia.

Lebih lanjut, Andi tidak melihat adanya sikap tertekan yang ditunjukkan Ahok, melainkan Ahok pernah mengatakan bingung dengan situasi yang sudah berkembang saat ini.

"Kak saya bingung kok bisa begini ya," kata Andi menirukan ucapan Ahok.

Ia melanjutkan, "Tapi saya pernah menasihati satu hal, satu kesalahan kamu, suka buka aib orang di depan orang lain."

Andi mengaku terakhir kali bertemu Ahok pada dua hari yang lalu di kediaman Basuki Tjahaja Purnama di Pluit, Jakarta Utara.

Andi Analta mengaku seluruh keluarga memberikan dukungan moril.

Dengan cara berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

"Kita dukung dia. Iman kita ngga turun. Parameter iman kan yang ninggalin sholat," ucapnya.

Dua hari sebelum gelar perkara ini, kata dia, sudah bertemu dengan Ahok.

Dia menguatkan hati Ahok saat berkunjung ke rumah Ahok, Pluit, Jakarta Utara.

"Saya kuatkan bahwa kejadian ini kamu harus bisa ambil kesimpulan bahwa nasi sudah jadi bubur. Jangan ngotot untuk dibenarkan cukup lakukan yang terbaik. Termasuk mendukung proses hukum selanjutnya. 'Kaka lihat sapa tahu bisa masuk," kata dia menirukan omongan Ahok. (Antara/Bin)

No comments:
Write komentar