Salah satu kebijakan Ahok yang menuai ancaman adalah saat dia menertibkan pemukiman liar di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.
Waktu itu Ahok mendapatkan ancaman rumahnya bakal diserbu oleh 1.000 orang.
Ahok pun menyampaikan hal itu kepada istri dan ketiga anaknya. Namun dengan berani, anak sulung Ahok, Nicholas menjawab, "Oke, kita fight sampai mati, titik akhir."
Mendengar jawaban itu, Ahok pun meminta putranya untuk mempersiapkan senjata untuk berjaga-jaga, diantaranya pisau komando, beling dan airsoft gun.
Sebagai persiapan lain, Ahok juga memberikan arahan kepada istri dan anak-anaknya tentang jalur evakuasi untuk menyelamatkan diri jia benar-benar diserbu.
Namun hingga waktunya, ancaman tersebut hanya merupakan isu belaka.
Kisah tersebut Ahok sampaikan saat dia mengisi acara talkshow bersama SMA Santa Laurencius di Balaikota.
Dari pengalaman tersebut, Ahok mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak takut mati membela kebenaran.
Dalam kesempatan itu, Ahok juga memiliki keinginan untuk dikenang di tanah kelahirannya. "Saya bilang ke istri saya kalau saya mati jangan dikremasi, kirim saja ke Belitung Timur, minimal tambah lagi satu situs wisata, kuburan Ahok," kata Ahok sambil terkekeh.(*)
No comments:
Write komentar