Tito Karnavian saat menjabat kapolda Papua bersama sejumlah Muspida melakukan tarian adat Papua kolosal yang membawa pesan damai dari timur Indonesia pada peringatan HUT Bhayangkara ke - 67 , di lapangan upacara kantor Gubernur Papua, Jayapura, Papua,
Portal Newsindo, - Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Banten menolak pelantikan Komisaris Besar Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Banten untuk menggantikan Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Dofiri. MUI beralasan Listyo Sigit Prabowo adalah seorang Non Muslim atau Kafir sehingga tidak cocok jadi Kapolda di wilayah yang berpenduduk Muslim.
“Penolakan ini merupakan aksi yang sangat wajar kita lakukan karena pengganti Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Dofiri memiliki perbedaan agama dan bukan seorang Muslim,” kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Tangerang, Jasmaryadi, di Tangerang pada Rabu, (12/10). Penolakan terhadap Kalpolda Banten yang Kafr telah ditandatangani sejumlah ulama dalam sebuah petisi. Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menemui Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian, untuk meminta penjelasan kenapa seorang Non Muslim menjadi Kapolda Banten.
Ia menyatakan Banten adalah wilayah kesultanan dan sebagian besar penduduknya beragama Islam. “Kita ingin sampaikan kepada Kapolri, Banten merupakan wilayah kesultanan dan banyak kerajaan Islam berdiri di Banten serta penduduknya mayoritas beragama Islam,” tegasnya.
Tokoh Islam Banten Tubagus Saptani menyatakan pihaknya menolak kehadiran Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolda. “Sejarah dan budaya Banten berbeda dengan provinsi lain dan Banten adalah wilayah kesultanan,” katanya.
Ulama Islam sekaligus Ketua Umum Dzurriyat Kesultanan Banten, Tubagus Imamudin menyatakan penunjukkan Kapolda Banten yang beragama non Islam atau Kafir, tidak sesuai dengan semangat Provinsi Banten yang Islami. “Sebagai tanah para wali, Kapolda Banten sejatinya harus dekat dengan para ulama dan para tokoh. Kami khawatir dengan latar belakang Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo, tidak mampu mengurai dinamika keadaan masyarakat Banten yang Islami,” kata Imamudin.
Sebuah alasan yang mengada-ada jika menolak Kapolda Banten hanya gara-gara alasan kafir. Sejarah telah mencatat bahwa Kapolri Tito Karnavian pernah menjadi Kapolda Papua yang mayoritas non muslim. Toh masyarakat papua, pemuka agama dan pemangku adat tidak ada yang protes. Padahal kalau berbicara masalah adat, papua sangat kental. Tapi kenyataan tugas Tito Karnavian sampai selesai tidak ada penolakan dari masyarakat papua.
Sejarah pun mencatat Irjen Pol (purn.) Drs. Logan Siagian, SH yang non muslim pernah menjabat Kapolda DI Yogyakarta. Lalu apa bedanya Banten dengan Yogyakarta ? Justru lebih Istimewa Yogyakarta namun masyarakat Yogyakarta 'welcome' dengan kehadiran Kapolda yang non muslim.
Jangan sampai isu kafir hanya sebagai tameng untuk menutup-nutupi alasan tertentu untuk kepentingan kelompok tertentu.
Listyo Sigit Prabowo sebelumnya merupakan ajudan Presiden Jokowi. Ia diangkat sebagai Kepala Polda Banten pada 5 Oktober 2016. Ia menggantikan Kapolda Banten sebelumnya Ahmad Dofiri, yang menempati jabatan baru sebagai Kepala Biro Penyusunan dan Penyuluhan Hukum Divisi Hukum Markas Besar Kepolisian RI.
Pada akhirnya MUI kemudian ikut berpolitik, bagaimana menurut anda?
Berikut redaksi kutipkan postingan dari akun FP Mak lambe turah yang cukup menggigit MUI:
mak itu heran sama MUI
Apa perlu mak cium ato perlu mak juewerr biar sadar...??
MUI setoplah berpolitik.
Gak lucu, bila kemudian MUI ikut-ikutan demo tolak Kapolda Banten karena alasan Kafir.
Ini foto Irjen Pol (purn.) Drs. Logan Siagian, SH non muslim tapi menjabat Kapolda Ngayogyakarto Hadiningrat aman aja.
Gak ada penolakan.
Apa bedanya Jogja dengan Banten........?
DI NTT non muslim, muslim sampai Hindu bergantian jadi Kapolda juga aman saja.
Dan mestinya MUI malu dong sama pemuka agama di Papua yang mana pernah demo Tito Karnavian, menolak Tito jadi Kapolri?
Apa MUI gak malu sama pemuka agama orang Papua??
Apa MUI gak malu dengan Orang Sumatera Utara yang mayoritas Non muslim terima Gatot Pudjo Nugroho kader PKS jadi Gubernur.
Mereka Welcome walau kemudian mereka harus tersakiti dengan kasus Korupsi Gatot.
Trus apakah mereka lantas mendemo orang Islam?
Tidak, bukan.....!!
Apa gak malu MUI.....???
mak maluuu...
Dibayar berapa MUI hingga demo Tolak Kapolda Banten yang Kafir...??
Dibayar berapa MUI hingga ngotot keluarkan bahasa preman di ILC tempo hari...??
Nusron Wahid bukan ulama sekelas MUI, pantas dia melotot.
Lalu apa pantas MUI yang sekelas malaikat berkata -kata seperti preman di ajang ILC ...??
Came on MUI.
Setoplah berpolitik. Apalagi memakai kata Kafir dan mengkafir-kafirkan umat lain.
Mereka juga punya Tuhan yang mereka sembah.
Lakum Dinukum Waliyadin...
Sungguh MUI tak pantas melakukan itu.
Salam sewot dari mak.....
Reporter: Bimbim Susanto
Penulis : Vita Risma ©Beritateratas.com
Listyo Sigit Prabowo sebelumnya merupakan ajudan Presiden Jokowi. Ia diangkat sebagai Kepala Polda Banten pada 5 Oktober 2016. Ia menggantikan Kapolda Banten sebelumnya Ahmad Dofiri, yang menempati jabatan baru sebagai Kepala Biro Penyusunan dan Penyuluhan Hukum Divisi Hukum Markas Besar Kepolisian RI.
Pada akhirnya MUI kemudian ikut berpolitik, bagaimana menurut anda?
Berikut redaksi kutipkan postingan dari akun FP Mak lambe turah yang cukup menggigit MUI:
mak itu heran sama MUI
Apa perlu mak cium ato perlu mak juewerr biar sadar...??
MUI setoplah berpolitik.
Gak lucu, bila kemudian MUI ikut-ikutan demo tolak Kapolda Banten karena alasan Kafir.
Ini foto Irjen Pol (purn.) Drs. Logan Siagian, SH non muslim tapi menjabat Kapolda Ngayogyakarto Hadiningrat aman aja.
Gak ada penolakan.
Apa bedanya Jogja dengan Banten........?
DI NTT non muslim, muslim sampai Hindu bergantian jadi Kapolda juga aman saja.
Dan mestinya MUI malu dong sama pemuka agama di Papua yang mana pernah demo Tito Karnavian, menolak Tito jadi Kapolri?
Apa MUI gak malu sama pemuka agama orang Papua??
Apa MUI gak malu dengan Orang Sumatera Utara yang mayoritas Non muslim terima Gatot Pudjo Nugroho kader PKS jadi Gubernur.
Mereka Welcome walau kemudian mereka harus tersakiti dengan kasus Korupsi Gatot.
Trus apakah mereka lantas mendemo orang Islam?
Tidak, bukan.....!!
Apa gak malu MUI.....???
mak maluuu...
Dibayar berapa MUI hingga demo Tolak Kapolda Banten yang Kafir...??
Dibayar berapa MUI hingga ngotot keluarkan bahasa preman di ILC tempo hari...??
Nusron Wahid bukan ulama sekelas MUI, pantas dia melotot.
Lalu apa pantas MUI yang sekelas malaikat berkata -kata seperti preman di ajang ILC ...??
Came on MUI.
Setoplah berpolitik. Apalagi memakai kata Kafir dan mengkafir-kafirkan umat lain.
Mereka juga punya Tuhan yang mereka sembah.
Lakum Dinukum Waliyadin...
Sungguh MUI tak pantas melakukan itu.
Salam sewot dari mak.....
Reporter: Bimbim Susanto
Penulis : Vita Risma ©Beritateratas.com
No comments:
Write komentar