FPI SEMAKIN PANIK : NU, MUHAMADIYAH & MAJELIS ROSULULLAH LARANG WARGANYA IKUT DEMO 4 NOVEMBER

 

PORTAL NEWSINDO - Mereka yang berdemo silahkan saja, tapi Majelis Rasulullah Saw. Mau menghindari.
Seruan beliau (Habib Umar) disampaikan untuk para ulama dan para kyai, seraya berkata: “Sampaikan pada kyai-kyai kita dan para ulama kita dan semua orang-orang yang mengenalku, katakan bahwa Umar mengatakan hal ini, untuk menarik diri, “la yatada’ul biha lil-amr” mundur dari segala acara seperti itu.

Tugas kita adalah “ittaqullah wa da’wah ilallah la ghaira dzalik” tugas kita adalah taqwa kepada Allah dan memperluas dakwah Allah Swt., tidak lebih dari itu dari gerakan-gerakan muslimin.

Demikian instruksi langsung dari beliau. 

Oleh sebab itu saya mohon hadirin-hadirat menahan diri untuk berangkat, acara apapun mengatas-namakan demo atau unjuk rasa. 
Jadi mereka yang akan berangkat saya harap jangan pakai atribut Majelis Rasulullah Saw., jangan sampai terlihat ada bendera Majelis Rasulullah Saw.

Katanya umat islam dihina dan tertindas tapi NU,Muhammadiyah dan Majelis Rosulullah tidak ada disana..lalu islamnya siapa kalian..?

Dengan melihat tokoh-tokoh yang ada di belakangnya juga organisasi-organisasi yang terlibat di dalamnya dan karakter berpikir mayoritas para pendukungnya maka wajar berbagai analisa tentang demo itu
berujung pada kesimpulan ini. Kesimpulan yang memperkirakan Indonesia akan dijadikan Suriah bermula dari demo tersebut.

Bukan lagi soal pembelaan dan penuntutan agar gubernur dihukum karena dianggap melecehkan Alquran yang menjadi pertimbangan. Sebab kita adalah negara hukum dan membiarkan yang berwenang melakukan tugasnya. Bukan juga soal politik perebutan kekuasaan tapi soal kebinekaan dan ketenteraman yang terancam yang menjadi prioritas.

Setelah NU, selanjutnya Muhammadiyah melarang adanya atribut mereka digunakan dalam demo tersebut. Ini adalah langkah hebat yang luarbiasa. Sebab tanpa itu para pendemo tidak bisa mengklaim mewakili umat Islam Indonesia sebab dua organisasi paling besar dan dikenal dunia itu tidak bersama mereka. Terlebih lagi banser ada dibarisan polisi ikut menjaga keamanan.

Terakhir majelis Rasulullah juga melarang adanya atribut mereka di sana. Kalau ini benar maka yang tersisa adalah atribut-atribut organisasi yang kering dari rasa nasionalisme. Langkah yang diambil oleh NU dan Muhammadiyah sudah terasa membuka topeng mereka. Menunjukan bahwa mereka sama sekali tidak bisa dipercaya dan tidak dipercaya meskipun meneriakan membela Alquran.
Kalaupun mereka membuat kerusuhan dan terjadi apa yang mereka harapkan agar bisa mengirim pesan bahwa umat islam tertindas.(SGD,Detik )

What ? NU dan Muhammadiyah tidak di sana !! Lalu siapa kalian?...

No comments:
Write komentar