PRO-KONTRA mengiringi karier politik Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo alias Jokowi. Di dalam maupun di luar negeri, Jokowi senantiasa mendapat dua penilaian yang saling bertolak-belakang. Sebagian memuji sebagai pemimpin yang berani, sebagian lagi justru sebaliknya.
Ada yang bilang Jokowi teguh dalam memegang janji, tapi ada juga yang menilai sebagai sosok yang melupakan janji-janji sewaktu kampanye, baik sebagai Gubernur DKI Jaya maupun saat kampanye dalam Pilpres.
Terlepas dari pro-kontra, setidaknya versi Lensa Berita dan Merdeka, ada beberapa keberanian Jokowi yang patut diangkat ke permukaan. Inilah 7 Keberanian Jokowi di Mata Dunia:
1. Berani Mengkritik Keras Lembaga Keuangan Dunia
Kritik keras disampaikan Jokowi ke lembaga-lembaga keuangan dunia. Ia bahkan menyebut lembaga semacam Bank Dunia, ADB, dan IMF, harus dibubarkan. Jokowi menyampaikan hal itu dalam pidato pembukaan di puncak peringatan Konferensi Asia Afrika, dengan bahasa Indonesia. Jokowi menilai tatanan ekonomi dunia seperti sekarang masih penuh ketidakadilan. Negara-negara kaya seakan punya posisi yang lebih superior dan menentukan perekonomian global.
2. Berani Menantang PBB
Jokowi mendapat sambutan hangat dari pemimpin negara-negara Asia Afrika ketika menyampaikan pidato peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika, dengan menyentil PBB. Jokowi bahkan terang-terangan menilai PBB tak berdaya dalam meredam aksi penindasan dan kekerasan negara-negara Timur Tengah. Ia juga menantang agar PBB berani mereformasi diri.
3. Berani Menenggelamkan Kapal Asing Pencuri Ikan
Kesabaran pemerintah Indonesia agaknya sudah habis terkait kian maraknya kasus pencurian ikan oleh kapal nelayan asing di perairan laut Indonesia. Setiap tahun Indonesia menderita kerugian sekitar Rp 300 triliun akibat kasus pencurian oleh kapal asing.
Jumlah itu sangat jauh dari pendapatan negara yang masuk dari sektor kelautan yang hanya Rp 300 miliar per tahun. Tak kurang dari 5.400 kapal asing beroperasi mencuri ikan di perairan laut Indonesia. Jokowi pun memerintahkan agar TNI dan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti untuk menenggelamkan kapal-kapal yang tertangkap. Tercatat 132 kapal asing jenis perahu/sampan telah dikaramkan.
4. Berani Menolak Permintaan Amnesti Internasional
Amnesti Internasional pernah meminta pemerintah Indonesia membatalkan rencana eksekusi mati terhadap lima terpidana kasus narkoba pada akhir tahun 2015 karena dianggap sebagai pelanggaran HAM. Jokowi menolak dan menegaskan, keputusan pengadilan tidak bisa diganggu gugat.
Australia bahkan sampai ngotot dan melobi PBB. Mereka ingin vonis hukuman mati terhadap warganya yang gembong narkoba dalam kasus “Bali Nine”, agar dibatalkan! Tapi Jokowi tetap kukuh.
5. Berani Memberantas Kejahatan Narkoba
Langkah tegas Jokowi dalam menolak pemberian grasi terhadap terpidana mati kasus narkoba, patut diapresiasi. Jokowi ingin menunjukkan bahwa ia tidak main-main dalam persoalan narkoba. Lewat Badan Narkotika Nasional (BNN), Jokowi memerintahkan pemberantasan narkoba secara besar-besaran.
Alasannya? Guna memberikan shock therapy kepada para pelaku kejahatan narkoba dan jaringannya. Mereka dianggap merusak generasi penerus bangsa. Kejaksaan Agung pada awal tahun 2015 mengeksekusi enam terpidana mati kasus narkoba, lima di antaranya merupakan warga negara asing yaitu Namaona Denis, Marco Archer Cardoso Moreira, Daniel Enemuo, Tran Thi Bich Hanh dan Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya. Sedangkan WNI yang dieksekusi adalah Rani Andriani alias Melisa Aprilia.
6. Berani Menghapus Subsidi BBM
Jokowi membuat berbagai langkah reformasi struktural, termasuk di dalamnya pengelolaan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pembangunan energi bersih. Itu dia ungkapkan saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Gedung Putih, Senin 26 Oktober 2015. Obama pun memuji langkah berani Jokowi.
Obama bahkan memberikan apresiasi dan pujian kepada Indonesia yang berani menempuh jalan sulit untuk melakukan reformasi struktural, yaitu dengan menghapus subsidi BBM. Menurut Obama, langkah pemerintah Indonesia tersebut akan berdampak positif pada perkembangan perekonomian dan pengunaan energi Indonesia.
7. Berani Tegas dalam Memberantas Teroris
Jokowi banyak mendapat pujian dari pimpinan dunia atas respons cepat polisi, TNI, serta aparat lain, terkait serangan teror bom Thamrin di Jakarta Pusat, beberapa bulan lalu. Teror itu merenggut tujuh nyawa, termasuk pelaku.
Jokowi kembali menerima beberapa telepon dari para kepala negara mengenai insiden ini, termasuk Perdana Menteri Malaysia, Australia, juga Raja Arab Saudi dan juga kanselir Jerman. Intinya, dunia internasional memuji tim anti-teror Indonesia yang dianggap berani dan tegas dalam menumpas teroris.
Anda setuju dengan penilaian itu? Atau, punya opini berbeda? (efekgila.com)
BACA JUGA :
Heboh!!!! Iklan Bini Lurah Minta Dihamili Berhadiah 10 Juta, Lajang Merapat
No comments:
Write komentar