Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla menunjukkan kelingking yang yang telah dicelupkan tinta usai mencoblos di TPS 03, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).(KOMPAS.com / DANI PRABOWO)
JAKARTA, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritisi media luar negeri yang dinilainya kurang adil dalam pemberitaan terkaitPilkada DKI Jakarta.
Wapres Jusuf Kalla mengatakan ia menyampaikan hal itu saat pertemuannya dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence.
"Soal pilkada tadi saya ketemu Wakil Presiden Mike Pence saya bilang juga, tidak adil ini media luar, karena yang menang yang banyak didukung oleh teman-teman organisasi Islam dan sebagainya dianggap garis keras yang menang," katanya saat memberikan sambutan dalam peluncuruan buku Takziah Muhammadiyah untuk KH A Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis (20/4/2017) malam,
Ia mengatakan, Anies Baswedan merupakan salah satu tokoh Islam yang moderat paling lembut.
(Baca: Kekalahan Ahok dan Kemenangan Anies dalam Sorotan Media Asing)
"Karena ada imam besar dianggap keras, padahal dukung saja ini, padahal apapun demokrasi siapapun apakah yang dipilih oleh yang ringan yang keras, tetap dong demokrasi tidak ada bedanya karena dipilih orang banyak," katanya.
Ia menambahkan, dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta yang telah berlangsung Rabu (19/4/2017) yang menang adalah demokrasi.
"Mudah-mudahan dapat di pahami bahwa yang menang demokrasi, itu kita hormati semuanya," katanya.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Wapres AS Michael Pence di Istana Wakil Presiden, Kamis, sekitar pukul 11.30 WIB dan melakukan pertemuan bilateral dengan Wapres Kalla hingga pukul 12.30 WIB.
(Baca: Hasil Final "Real Count" KPU DKI: Anies-Sandi Unggul di Semua Wilayah)
Dalam pertemuan tersebut Wapres mengatakan Wakil PresidenAmerika Serikat Michael Pence datang pada saat yang tepat untuk melihat kehidupan demokrasi Indonesia pascapilkada yang dewasa.
"Saya mengatakan, Anda datang pada saat yang tepat, pilkada selesai, kita sudah jabat tangan, tidak ada lagi ribut-ribut, itulah demokrasi Indonesia, jadi dia tidak menyinggung lagi," kata dia di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
Pernyataan tersebut disampaikan Wapres JK untuk menanggapi pertanyaan terkait hasil pertemuan bilateral dengan Wapres Amerika Serikat Michael Pence tentang toleransi dan Islam moderat.
Meskipun demikian, Wapres JK menggarisbawahi bahwa Indonesia dan AS sepakat untuk mempererat kerja sama peningkatan nilai toleransi dan Islam moderat.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence beserta sang istri, Karen Pence dan dua orang putrinya.(Kompas)
No comments:
Write komentar