Inilah Beberapa Negara Muslim Dengan Pemimpin Nonmuslim,Tapi Rakyatnya Tidak Pernah Menyerang Dengan Surat Al-Maidah;51

 



Sebagaimana Kita ketahui bersama Turki adalah negara dengan penduduknya yang mayoritas muslim, negara ini juga suka dipuja puja oleh barisan sakit hati yang kemaren jagoanya kalah di pilpres 2014,

Penduduk Turki tercatat 96.5% muslim. Di Kota Mardin, ada seorang perempuan Kristen yang cantik menjadi Wakil walikota bernama Februniye Akyol.

Tapi rakyat Turki tak pernah menyerang wanita kristen bernama Februniye Akyol yang menjadi wakil walikota Mardin ini dengan Al-Maidah : 51. Asik-asik aja tuh.

Sudah kafir ( versi pendukung anies - sandiaga Uno) , perempuan, jadi pemimpin pula.

Apa ini tidak haram ? coba tanyakan saja kepada pendukung anies baswedan - sandiaga uno yang akhir akhir ini suka menyerang ahok pakai almaidah 51

Biasanya Hater nanti akan berargumen seperti ini " Loh ini kan wakil walikota bukan walikota jadi sah sah saja kan jadi pemimpin di negara yang mayoritasnya muslim"

Yang jelas namanya wakil dan walikota biasanya pasti satu paket ,seperti cagub dan cawagub. atau capres dan cawapres. saat ketuanya berhalangan, wakilnya yang naik menggantikan

Sebagaimana Dikutip islamnkri.com dari media online koran-sindo.com , Keberhasilan Sadiq Khan terpilih sebagai walikota muslim pertama di London, Inggris, membuka fakta bahwa minoritas bisa terpilih memimpin suatu wilayah.

Pengamat sosial Emlyn Pearce membeberkan fakta bahwa banyak pemeluk Kristen yang menorehkan prestasi seperti Khan di negara-negara muslim.

Pada 2005 Alice Samaan menjadi pemeluk Kristen pertama dan perempuan pertama yang menjadi ketua majelis tinggi parlemen Bahrain. Bahrain adalah negeri dengan populasi 70% muslim,” ungkap Pearce.

Menurut Pearce, Pakistan saat ini memiliki seorang menteri pelabuhan dan pengiriman yang beragama Kristen yakni Kamran Michael.

Pakistan merupakan negara dengan 96,4% populasinya muslim.

Kota Mardin di Turki baru-baru ini memilih wakil walikota Kristen perempuan pertama, Februniye Akyol. Turki merupakan negara dengan populasi 96,5% muslim,” tuturnya.

"Adapun, Boutros Boutros Ghali merupakan pemeluk Kristen koptik dan mantan pemimpin Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yang sebelumnya menjabat menteri luar negeri Mesir selama 14 tahun. Mesir memiliki populasi 90% muslim,” ungkap Pearce.

Boutros Boutros-Ghali adalah Sekretaris Jendral PBB yang keenam. Ia berasal dari Mesir dan menjabat sebagai Sekjen PBB dari Januari 1992 hingga Desember 1996.

Pearce juga menyebutkan, ”Ibu kota negara dengan populasi muslim terbesar dunia, Indonesia, memiliki gubernur Kristen Basuki Tjahaja Purnama. Indonesia memiliki populasi 87,2% muslim.

Tidak hanya itu, Pearce juga menyebut, Senegal memiliki presiden Katholik yakni Leopold Sedar Senghor selama 20 tahun.Senegal merupakan negara dengan populasi 92% muslim.

Lebanon memiliki seorang presiden Kristen, Michel Suleiman, dari 2008 hingga 2014. Lebanon memiliki populasi 54% muslim,” paparnya.

Selanjutnya Pearce menyebut, walikota Ramallah, ibu kota Palestina, adalah Janet Mikhail, seorang pemeluk Katholik Roma.

”Fantastis, London menolak gelombang islamofobia yang menyapu budaya kita untuk memilih walikota berdasarkan kebijakan dan kualitas pribadinya, tapi jangan menganggap bahwa hanya negara-negara barat yang menjadi tempat satu-satunya di mana agama minoritas dapat terpilih ke posisi penting,” ungkap Pearce.

Pearce mendorong agar setiap negara di dunia tidak membatasi agama seorang calon pejabat publik.

”Beberapa negara memiliki undang-undang yang secara langsung menyebut bahwa kepala negara harus menjadi bagian dari satu agama tertentu, bentuk kefanatikan agama yang tak dapat diterima pada abad ke- 21,” papar Pearce yang menambahkan, salah satu negara itu adalah Inggris yang undang-undang menyatakan bahwa raja harus seorang Kristen Protestan.

Sementara, sehari setelah pelantikannya sebagai walikota London, Sadiq Khan menuding Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron menggunakan taktik memecah belah masyarakat untuk menghalangi pemilihannya. Anggota parlemen dari Partai Buruh itu mengecam upaya Partai Konservatif untuk mengaitkannya dengan kelompok ekstremis saat kampanye pemilu.

”Mereka menggunakan ketakutan dan sindiran untuk membuat kelompok etnis dan agama yang berbeda saling konflik,” tulis Khan, di surat kabar The Observer yang terbit kemarin. ”Warga London berhak mendapat yang lebih baik dan saya harap ini sesuatu yang tidak diulangi Partai Konservatif,” ujar Khan.

Pada pemilihan walikota London pada Kamis (5/5), Khan meraih 57% suara atau 1,3 juta suara untuk mengalahkan lawan utamanya, jutawan Tory Zac Goldsmith. Khan juga menorehkan sejarah baru sebagai walikota muslim pertama di ibukota negara barat yang sangat penting. Khan, 45, adalah putra imigran asal Pakistan yang berprofesi sebagai pengemudi bus.

Dia menyebut keberhasilannya sebagai kemenangan persatuan terhadap perpecahan. Khan lahir di London pada 1970. Dia tinggal di apartemen bersama enam kakak dan adik perempuannya di Tooting, London Selatan, yang dihuni banyak imigran.

”Cerita saya adalah cerita tentang London. Ayah saya seorang supir, ibu saya penjahit. London menjadi tempat yang memberikan kesempatan pada saya untuk berkembang dari rumah susun kemudian menjalankan usaha hingga menjabat di kabinet,” jelas Khan yang sebelumnya merupakan anggota parlemen oposisi Partai Buruh.

Editor: Islamnkri.com
http://www.islamnkri.com/2016/10/Rakyat-Turki-Mayoritas-Muslim-Tak-Pernah-Menyerang-Walikotanya-Yang-Kristen-Dengan-Almaidah-51.html

No comments:
Write komentar