PORTAL NEWS - Kepala Badan Informasi Mesir (SIS), Salah Abdel Sadeq, menuding kartun buatan Barat memicu radikalisme dan kekerasan di Timur Tengah. Pernyataan itu dia sampaikan saat mengisi seminar di Universitas Kairo dua hari lalu.
"Ketika kekerasan digambarkan secara lucu, nilai-nilai agresivitas itu tertanam di benak anak-anak," kata Sadeq seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (6/5).
Kartun Tom & Jerry dibuat oleh rumah produksi Hanna Barbera di Amerika Serikat, tayang sejak 1940. Animasi ini populer terutama di kalangan penonton muda Mesir. Cerita setiap episode biasanya berisi upaya Tom si kucing menangkap ataupun menyantap Jerry, tikus rumah yang lihai menghindar. Saat menguber Jerry, Tom seringkali digambarkan memakai pelbagai senjata seperti palu, meriam, pisau, hingga bom.
"Selain kartun Tom and Jerry, video game penuh kekerasan juga harus kita pertimbangkan sebagai pemicu radikalisme dan kekerasan di dunia Arab," kata Sadeq.
Ucapan Sadeq menuai cemoohan di media sosial. Netizen Mesir mengolok-olok pejabat setingkat menteri itu karena menyalahkan hal yang tidak relevan dari akar kekerasan Jazirah Arab yang sebenarnya, yakni kemiskinan dan ketimpangan sosial.
"Sepertinya Tom dan Jerry adalah tim propaganda teroris. Kita harus lapor polisi jika ada anak yang menonton kartun itu," tulis seorang netizen melalui Twitter.
Pemerintah Mesir, melalui SIS, sedang banyak memberangus media massa yang kritis pada rezim Presiden Abdulfatah al-Sisi. Pekan ini, gedung Persatuan Wartawan Mesir diserbu oleh polisi. Dua jurnalis ditangkap dengan sangkaan menyebar fitnah terkait presiden.(Merdeka.com)
No comments:
Write komentar