Organisasi massa (ormas) dari Demak Jawa Tengah dipastikan tak akan ikut dalam aksi gelombang unjuk rasa di Jakarta, Jumat 4 November. Selain itu, informasi intelijen juga menyebutkan tidak ada pengerahan massa di Kota Wali yang menuntut pengusutan kasus penistaan agama.
“Berdasarkan informasi intel, di Demak tidak ada kegiatan (unjuk rasa 4 November). Selain itu juga tak ada pengerahan massa ke Jakarta untuk bergabung dalam unjuk rasa,” kata Kapolres Demak AKBP Heru Sutopo, Kamis (3/11/2016).
Kendati demikian, Polres Demak tetap menyatakan status siaga I untuk mengantisipasi aksi massa. Selain menggelar apel siaga yang melibatkan ratusan personel, polisi juga akan melakukan pengamanan di sejumlah objek vital dan tempat-tempat ibadah.
“Kita telah melakukan apel siaga yang melibatkan sekitar 250 anggota. Kita tetap melakukan antisipasi dengan kegiatan preventif berupa pengamanan objek vital, penjagaan secara terbuka dan tertutup di tempat ibadah Kelenteng,” timpalnya.
Heru menambahkan, terdapat beberapa ormas Islam garis keras di Demak meski keberadaannya kurang menonjol dibanding organisasi lainnya. Bahkan, Front Pembela (FPI) juga baru membentuk kepengurusan di Kota Wali.”Data dari intel, FPI tahun ini terbentuk kepengurusan yang terdiri sekira 10 orang anggota,” pungkasnya.
sumber; sindosatu
No comments:
Write komentar