Portal Newsindo, Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono ternyata datang ke Balai Kota DKI lebih cepat dibandingkan petahana Basuki Tjahaja Purnama. Sebab berdasarkan informasi yang diterima merdeka.com, dia tiba sekitar pukul 06.45 Wib, sedangkan mantan Bupati Belitung Timur itu kerap hadir pukul 08.00 Wib.
Dengan mengenakan kemeja batik Korpri, Sumarsono atau akrab disapa Sony ini hadir pagi untuk menerima pengaduan warga. Namun sayangnya, kala dia tiba belum ada satu pun orang yang ingin mengadukan permasalahan mereka.
"Kok nggak ada warga," kata salah satu petugas keamanan Balai Kota DKI Jakarta menirukan Sony, Jumat (28/10).
Namun, ternyata Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu tidak memasuki ruang kerja Basuki atau akrab disapa Ahok. Dia malah menunggu di ruang tunggu di mana biasanya tamu kepala daerah tiba.
"Dia nggak masuk ke ruang kerja Pak Ahok, cuman nunggu di ruang tamu. Kan dia minta ruang kerja di lantai dua, di tempat Pak Djarot," terang petugas keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kemudian pada pukul 07.15 Wib, Sony bergegas menuju Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat. Tugas pertamanya sebagai pengganti Ahok adalah memimpin Upacara dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki kebiasaan menerima warga untuk menyampaikan pengaduan langsung. Ternyata kebiasaan tersebut akan dilanjutkan oleh pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, warga tetap dapat menyampaikan pengaduan langsung ke Balai Kota DKI Jakarta. Sebab ternyata Sumarsono atau akrab disapa Sony itu tidak masalah setiap pagi menemui warga. Selain ada staf yang akan mencatat setiap keluhan.
"Pengaduan kan masih ada staf di situ, Plt juga bersedia datang jam 8 Wib," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/10).
Menurutnya, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini sudah cukup mumpuni untuk menghandle permasalahan warga bahkan Pemprov DKI. Mengingat rekam jejak Sony yang telah menjadi dirjen selama 33 tahun dan Plt Sulawesi Utara.
"Saya cuma pesan soal anggaran, ada berapa hal aja. terus saya minta harus ditekankan semua PNS harus netral gak boleh dukung si A, si B, si C. kalo dukung si A, si B, si C, pecat aja sesuai aturan, kan dia dirjen," terangnya.
sumber; merdeka.com
No comments:
Write komentar