Portal news, makasar - Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan haji melalui Filipina mengungkapkan, melalui negara itu bisa langsung menunaikan ibadah haji tanpa menunggu 40 tahun seperti yang terjadi di Makassar.
"Saya mendaftar bulan Mei 2016 kemarin, langsung bayar panjar dan langsung pengurusan administrasi. Terus langsung berangkat di bulan Agustus kemarin," kata salah satu jemaah calon haji (calhaj) Indonesia yang dipulangkan dari Filipina, Agusnadi warga Kabupaten Wajo ini saat ditemui di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Minggu (4/9/2016).
Dia mendapat informasi pemberangkatan haji cepat dari kerabatnya di kampung. Agusnadi pun mendaftar langsung ke travel PT Aulad Amin dan membayar biaya perjalanan haji sebesar Rp 126 juta.
"Saya dengar dari mulut ke mulut dan sudah banyak yang berangkat sejak tahun-tahun sebelumnya. Jadi saya pergi mi juga mendaftar langsung dan proses administrasi. Saya tidak mau juga kalau tidak ada bukti. Tapi ini sudah banyak buktinya," katanya.
Sementara itu, perwakilan PT Aulad Amin, Farida Fatmawati mengatakan, pihaknya sudah memberangkatkan ratusan jemaah calon haji melalui Filipina sejak beberapa tahun lalu.
"Pada tahun lalu, saya banyak dapatkan jemaah haji. Sampai PT Aulad Amin milik H Nasir bisa loloskan jemaah haji 100 lebih dan tidak tertangkap. Tahun lalu pemberangkatan dari Gresik ke Filipina dan baru tahun ini dari Makassar langsung Filipina," sebut dia di tempat yang sama.
Farida yang yang ikut ditahan di Filipina mengatakan, agen perjalanan PT Aulad Amin banyak tersebar di seluruh di Indonesia.
"Hampir seluruh Indonesia, cabangnya PT Aulad Amin ada," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel, Abdul Wahab Tahir dalam rapat dengan komisi IX DPR RI di kantor Dinas Kesehatan Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (26/8/2016) mengungkapkan, bahwa menunaikan ibadah haji berarti sabar menunggu 40 tahun.
"Ibadah haji di Sulsel itu adalah sabar menunggu sampai 40 tahun. Kalau di Makassar, ya menunggu 40 tahun. Kalau daerah yang tercepat daftar tunggunya di Kabupaten Luwu mencapai 27 tahun," beber Wahab.
baca juga;Warga megara malaysia otak penipuan pasport 177 calon jamaah haji
baca juga;Warga megara malaysia otak penipuan pasport 177 calon jamaah haji
Dengan daftar tunggu yang sangat lama, kata Wahab, membuat masyarakat mencari-cari jalan cepat atau pintas agar bisa berhaji di tanah suci.
"Seperti ya sekarang ini terjadi, dengan lewat jalur Filipina. Dari Indonesia melakukan perjalanan wisata ke Filipina, kemudian dari situ menggunakan paspor haji ke tanah suci Mekkah. Ada juga yang pakai cara umrah, namun kemudian tidak pulang-pulang sampai menunggu haji. Ada juga pakai jadi TKI. Jadi banyak orang Indonesia yang cari jalan pintas," ungkapnya.
Dalam rapat itu, Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf menyebutkan hal tersebut akan menjadi bahan oleh Panitia Kejar (Panja) untuk dibahas di DPR RI.
"Kalau daftar tunggu sampai 40 tahun, sama saja dibilang tidak usahlah naik haji. Usia berapa yang kemudian menunggu 40 tahun. Tentunya kesehatan menurun. Sedangkan berhaji itu bukan hanya ibadah, tapi perjuangan fisik juga," kata Dede.
No comments:
Write komentar