SETELAH dideklarasikan pada 8 Agustus 2016 dengan mengikutsertakan tujuh parpol, yakni PDIP, Gerindra, Partai Demokrat, PKB, PKS, PPP, dan PAN, kini koalisi kekeluargaan rontok juga setelah dua partai memunculkan duet Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera.
Pasangan ini hanya didukung Gerindra dan PKS. Parpol sisanya amat mungkin tidak akan mendukung karena dianggap kurang memenuhi kriteria calon gubernur dan wakil gubernur.
Meskipun demikian, koalisi PKS dan Gerindra sudah mengantongi 26 kursi di DPRD DKI. Artinya, lebih dari cukup untuk mengusung pasangan cagub dan cawagub DKI (minimal 22 kursi). Rupanya PKS mengambil langkah cepat karena tak mau menunggu keputusan PDIP yang belum jelas sampai kini.
“Pak Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra) sangat menghormati dan menghargai yang akan berkoalisi dengan Gerindra. Akan kita koordinasikan melalui DPD I DKI Partai Gerindra dengan partai koalisi. Apakah calon dari PKS, PKB, PAN, PPP, atau Demokrat. Saya kira makin mengerucut,” ungkap Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Kajian Kebijakan Politik Ahmad Riza Patria.
Menurutnya, pertemuan antara Prabowo dan Presiden PKS Sohibul Iman belum lama ini tidak dalam konteks menyetujui atau tidak calon yang disodorkan PKS. Baginya pertemuan ini lazim dilakukan Prabowo untuk menghimpun kekuatan dari semua koalisi.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan penyodoran nama Mardani dilakukan melalui rapat di DPP PKS. Rapat itu merupakan respons atas permintaan Prabowo kepada PKS untuk mengajukan nama calon wakil gubernur. (Kim/P-2)
No comments:
Write komentar